Yok Membeli dan Mencintai Produk Dalam Negeri 

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 27 November 2019 10:46:12 WIB



Oleh Yal Aziz

ANAK BANGSA yang baik, adalah anak bangsa  yang menghargai dan sekaligus membeli semua produk yang diciptaan atau dihasilkan anak bangsa dalam dalam negeri. Untuk itu kini, sudah saatnya kita membeli semua produksi yang diciptakan atau dihasilkan oleh anak bangsa dalam negeri. Iealnya, katakan yes dan oke terhadap semua produksi dalam negeri.

Sedangkan masalah tentang anjuran membeli produksi dalam negeri ini telah disampaikan oleh mantan Presiden RI, Soeharto, 1995 lalu, saat dirinya masih berkuasa. Kini, anaknya Tutut Soeharto yang mengingatkan kita kembali tentang pentingnya menghargai dan sekaligus membeli semua produksi dalam negeri.

Membeli semua produksi dalam negeri, samahalnya kita telah menghargai dan sekaligus meningkatkan perekonomian bangsa kita Indonesia. Kenapa? Karena secara langsung kita telah ikut meningkatkan lajunya pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor.

Sedangkan kepada para orang tua dan guru, serta cerdik pandai dan alim ulama untuk ikut berkampanye tentang produksi dalam negeri. Begitu juga dengan para politisi dan insan pers untuk ikut juga berkampanye tentang semua produksi dalam negeri.

Khusus untuk jenis makanan, ada kesan remaja atau anak muda lebih menyukai produksi luar negeri, seperti  KFC Egg Tart, KFC Chizza, McFlurry KitKat, McDonald's Ovamaltine, McDonald's Ovamaltine, Lays Mac and Cheese, Baskin Robbins Nougat, Karamucho – Keripik Super Pedas Nomor 1 di Jepang.

Padahal, kita juga punya berbaga makanan, seperti; 1. Bika Ambon dari Medan, 2. Mie Aceh, 3. Gulai ikan jenis patin dari Jambi, 4. Rendang Padang, 5. Gulai belacan dari Riau,6. Pendap dari Bengkulu,7. Mie Bangka, 8. Empek – empek Palembang, 9. Kerak telor dari Jakarta, 10. Seruit Lampung, 11. Ikan bandeng presto dari Semarang, 12. Gudeg Jogjakarta, 13. Mie Kocok dari Bandung, 14. Ayam betutu dari Bali, 15. Nasi rawon dari Surabaya, 16. Soto Banjar, 17. Bubur Manado, 18. Ayam taliwang dari Lombo, 19. Gohu ikan dari Maluku, 20. Coto dari Makasar, 21.  Nasi Timbel dari Sunda dan 22. Ikan Komu Asar dari Maluku.

Dari berbagai jenis makanan tersebut juga punya cita rasa yang luar biasa dan ada diberbagai supermaket di berbagai kota besar di tanah air. Bahkan, restoran ternama pun juga ada yang menyediakan menu khusus makan khas Indonesia tersebut. 

Khusus Nasi Padang, juga telah diakui dunia dan bahkan menjadi kuliner nomor satu di dunia dan bahkan ada lagu tentang Nasi Padang dengan menu khas Rendang Padang.  Bahkan penyanyi lagu "Nasi Padang" Audun Kvitland berasal dari  Norwegia.

Yang hebatnya lagi,  pelatun lagu Nasi Padang Audun Kvitland, menjadi buah bibir masyarakat Indonesia, khususnya Ranah Minang, di saat Audun Kvitland  mengunjungi Rumah Rendang dengan berpakaian adat didampingi Uda Uni Parawisata Kota Padang untuk melihat proses pembuatan dan cara mengaduk rendang, 5 Desember 2016 lalu. 

Tidak hanya itu Audun juga berkesempatan mencicipi makanan yang telah disediakan oleh Rumah Ikaboga Padang tersebut. Setelah mencicipi makanan tersebut pria asal Nowergia ini mengatakan masakan Padang terasa enak sekali. Bahkan terlihat Audun beramah tamah dengan pemerintah dan masyarakat di Rumah Rendang Ika Boga Padang. 

Kunjungan Audun ini bersamaan dengan kehadiran warga Asia Tenggara ke Padang dalam kegiatan Festival Budaya dan Ekonomi Malaysia dan Indonesia (Malindo) di Hotel Kyriad Bumi Minang. Dengan rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan Audun nantinya bisa memperkenalkan kebudayaan Minangkabau dan pariwisata Padang di Eropa. Semoga. (penulis wartawan tabloidbijak.com dan ketua ssi Sumbar)