Ketua DPRD Sumbar minta Pemkot Pariaman serius awasi penyeberangan kapal wisata
Berita Utama DENY SURYANI, S.IP(Sekretariat DPRD Prov. Sumbar) 01 November 2019 12:07:43 WIB
Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi meminta Pemkot Pariaman serius untuk meningkatkan pengawasan terhadap kapal wisata yang ada di daerah itu.
"Kemarin ada kapal karam dan jatuh korban jiwa dan sebelumnya juga pernah ada kapal karam, tentu pengawasan yang dilakukan masih lemah," katanya
Ia mengatakan dalam meningkatkan pengawasan pemkot dapat menggandeng berbagai elemen di daerah itu mulai dari kepolisian, TNI, KSOP dan lainnya sehingga penyeberangan dari darat ke Pulau Angso Duo dan pulau lainnya dapat berjalan lancar.
"Jarak pantai ke pulau kan tidak jauh dan seharusnya kecelakaaan ini tidak terjadi," katanya.
Ia mengatakan Pulau Angso Duo telah dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun nusantara bahkan dunia.
"Kejadian ini tentu akan membangun preseden buruk bagi pariwisata Kota Pariaman," katanya.
Ia mengapresiasi langkah Pemkot Pariaman yang menghentikan aktivitas penyeberangan dan membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap perosalan ini.
"Saya rasa yang harus dilakukan adalah memberikan rasa aman bagi wisatawan yang datang ke sana dan kuncinya adalah pengawasan," katanya
Sebelumnya seorang wisatawan asal Kota Bukittinggi, Sumatera Barat tewas di pantai Gandoriah, Kota Pariaman saat menuju Pulau Angso Duo yang diduga akibat tingginya ombak serta kapal yang ditumpanginya bocor sehingga kapal yang ditumpangi karam.
"Yang tewas itu Masyirida (45) yang merupakan guru di SMPN 1 Palupuah," kata Kepala SMPN 1 Palapuah Tambril yang juga merupakan salah satu korban yang selamat pada peristiwa naas saat dijumpai di RSUD Pariaman.
Ia mengatakan saat kapal baru mulai berlayar dia telah merasakan hempasan ombak yang kuat sehingga penumpang kapal basah oleh air laut.
Setelah beberapa berselang, lanjutnya air laut menggenangi kapal padahal anak buah kapal telah menimba air keluar.
Tidak berapa lama berselang, kata dia sebagian wisatawan mulai menggunakan pelampung yang telah disediakan namun akhirnya kapal tenggelam.
"Tidak berapa lama kapal terdekat mulai membantu kami,"katanya.
Ia menyebutkan wisatawan pada kapal tersebut berjumlah 16 orang yang terdiri dari 12 orang dari rombongan SMPN 1 Palupuah dan empat orang mahasiswa asal Padang.
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh ada delapan wisatawan lainnya yang menumpang di kapal naas itu, yang terdiri dari enam orang dari Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman dan dua orang dari Agam.
Selain korban tewas, ada seorang wisatawan lainnya yang perlu dirawat intensif. Korban tersebut merupakan rombongan dari SMPN 1 Palupuah.*Humas.(dprd.sumbarprov.go.id)