Berkunjung ke Papua, Wagub Sumbar Pastikan Kondisi Perantau Minang

Berkunjung ke Papua, Wagub Sumbar Pastikan Kondisi Perantau Minang

Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 30 September 2019 09:54:45 WIB


Pasca terjadinya insiden yang menewaskan 9 orang warga Sumbar di Wamena, Papua, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Nasrul Abit, bertolak ke provinsi Papua pada Sabtu (28/09). Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengecek dan memastikan kondisi perantau Minang yang ada di Papua, khususnya di daerah Wamena, kabupaten Jayawijaya. Setibanya di Papua, Wagub langsung berkunjung ke titik pengungsian di Sentani, kabupaten Jayapura. Disana, Wagub berdialog dan mendengarkan langsung keluhan dan keinginan para perantau Minang, khususnya pasca kekerasan yang terjadi terhadap warga pendatang di Wamena. 

Selain ke Sentani, pada Minggu malam (29/09), Wagub bertolak ke Wamena. Didampingi oleh Danlanud Silas Papare K=Jayaoura dan Kepala BNPB RI, Wagub mengadakan dialog langsung dengan pengungsi Minang disana. Berdasarkan keterangan Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua, Novi Hendra, ada 1.300 orang warga Minang di Wamena dan sekitar 160 orang sudah tiba di posko pengungsian di Jayapura. Umumnya, warga Minang yang ada di Papua asalnya saja yang dari Minang, namun mereka rata rata sudah lahir dan besar di Papua.

Pada kesempatan itu, Wagub mengatakan, pendataan warga Minang ini diperlukan untuk memperoleh informasi yang valid, terutama tentang berapa orang Minang yang masih ingin bertahan di Jayapura dan berapa yang benar benar ingin kembali ke Sumbar. Setelah Wagub melakukan dialog, umumnya warga Minang menyatakan ingin kembali saja ke Sumbar. Namun, ada juga sebagian yang ingin bertahan di Jayapura dan membuka usaha baru namun terkendala modal.

Wagub juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Wakapolda Papua dan unsur TNI setempat untuk mengetahui kronologis kejadian yang sebenarnya. Wagub menyatakan bahwa selama kunjungan ke Papua, dirinya telah mendapatkan banyak informasi kongkrit yang nantinya akan segera ditindaklanjuti bersama pihak pihak terkait, untuk mencari solusi paling baik bagi perantau Minang disana.