Menyusutnya Simpanan Nasabah Besar
Artikel () 29 September 2019 23:02:16 WIB
Harian Bisnis Indonesia edisi 28 September 2019 di salah satu halamannya menulis berita dengan judul,”Simpanan Jumbo Susut”. Di bawahnya ditulis, “Simpanan nasabah bernilai besar atau simpanan dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar dan di atas Rp 5 miliar mulai menyusut.
Bisnis Indonesia menyebut data dari LPS bahwa per Agustus 2019 jumlah simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar berkurang sebesar Rp 2,74 triliun atau secara persentase minus 0,10%. Memang jumlahnya terkesan tidak banyak jika dibanding dengan total dana yang ada yaitu Rp 2.765,88 triliun. Tetapi penurunan ini juga mencerminkan adanya perlambatan ekonomi.
Dari segi tren, sebenarnya jumlah nasabah dan nominal simpanan secara umum mengalami kenaikan. Tapi jika dilihat dari kinerjanya, menunjukkan tren perlambatan. Selain nasabah Rp 5 miliar, nasabah Rp 100 juta ke bawah juga mengalami penurunan jumlah simpanan. Pada Juli 2019 jumlahnya Rp 848,67 miliar, turun menjadi Rp 841,59 miliar pada Agustus 2019. Pertumbuhannya minus 0,84%.
Menurut salah seorang komisioner LPS yang dikutip Bisnis Indonesia, penurunan tajam simpanan ada di nasabah Rp 100 juta ke bawah. Ini artinya, nasabah Rp 100 juta ke bawah turut terpengaruh oleh perlambatan ekonomi, dan ditunjukkan dengan menurunnya simpanan mereka. Apalagi jumlah rekening kelompok ini naik 0,57%. Karena seharusnya kenaikan jumlah rekening ikut menambah jumlah simpanan. Tapi nyatanya justru jumlah simpanan berkurang atau menurun.
Sementara itu, jika melihat indikator bunga deposito, juga menunjukkan suatu perlambatan. Suku bunga deposito 6 bulan nilainya lebih besar dari suku bunga 12 bulan. Seharusnya suku bunga deposito 12 bulan angkanya lebih tinggi dari yang 6 bulan. Ini juga menunjukkan adanya suatu gejala yang kurang bagus di perekonomian.
Semoga dengan fenomena ini, masyarakat bisa mengambil sikap yang lebih baik untuk mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi yang mengarah kepada kondisi yang kurang baik. Salah satu tanda yang cukup jelas adalah terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang turut mempengaruhi perlambatan ekonomi global.
Emas pun menjadi salah satu media investasi yang dipilih oleh masyarakat global dalam menyikapi perang dagang yang memberikan pengaruh negatif kepada ekonomi global. (efs)
Referensi: Harian Bisnis Indonesia, 28 Septmber 2019
ilustrasi: shutterstock dot com