Kemajuan Teknologi Untuk Tingkatkan Produksi Ternak

Kemajuan Teknologi Untuk Tingkatkan Produksi Ternak

Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 27 Juni 2019 08:10:32 WIB


Padang - Rabu, 26 Juni 2019

Kebutuhan pangan dan percepatan pertumbuhan penduduk dipandang masih belum seimbang. Untuk itu harus menerobos sistem produksi melalui kemajuan teknologi yang telah dikembangkan, seperti teknologi Inseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE) dengan menggunakan teknologi persilangan sapi lokal dan sapi bibit dari luar.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Erinaldi dalam sambutannya pada Kontes Ternak dan Livestock Expo Peternakan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat, di Halaman Kantor Balai Kota Padang Aia Pacah, Rabu (26/6/2019).

”Salah satu penerapan teknologi tersebut dapat dilihat pada sapi ternak jenis Belgian Blue dengan berat yang mencapai 800 kg, dimana diharapkan pada Event Penas Petani Nelayan XVI Tahun 2020 mendatang berat sapi tersebut bisa melebihi satu ton,” ujarnya.

Sementara selaku tuan rumah Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengakui bahwa saat ini Kota Padang masih bergantung pada daerah lain dalam pemenuhan kebutuhan pangan warganya. “Diperkirakan kami hanya bisa menyuplai sekitar 30 persen kebutuhan pangan khususnya ternak, sisanya masih bergantung kepada kabupaten/ kota, bahkan dari luar Sumatra Barat,” katanya.

Untuk itu Mahyeldi berharap agar sejumlah potensi yang ada semestinya menjadi perhatian bagi seluruh stakeholder terkait, khususnya bagi Kota Padang untuk mampu memenuhi kebutuhan pangannya.

“Tujuan diadakannya kegiatan Live Expo ini adalah mempromosikan hasil-hasil pertenakan yang akan memberikan manfaat bagi para pengusaha, masyarakat, akademisi, dan untuk generasi muda kita nanti,” ujar Mahyeldi.

Menurut dia, banyak hal penting yang bisa dipetik dari penyelenggaraan event tahunan ini, disamping sebagai ajang persiapan dalam menyukseskan Event Penas Petani Nelayan XVI 2020 mendatang, kegiatan ini diyakini dapat memberikan motivasi lebih bagi peternak untuk dapat meningkatkan produksi ternaknya.

“Sebagai ajang silaturahmi antar peternak yang bisa membagikan cerita sukses masing-masing serta untuk memperluas jejaring usaha, dan akses permodalan,” tutup dia.

Rangkaian event ini juga dimeriahkan dengan berbagai macam perlombaan diantaranya adalah lomba catur cilik, koki cilik, kontes ternak, pameran dan promosi agrobisnis peternakan dan lainnya. Untuk peserta berasal dari berbagai lembaga pendidikan, universitas, BUMN/BUMD, perusahaan di bidang peternakan serta pelaku usaha kerajinan dan kuliner. (MMC Diskominfo)