Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, Perajin Harus Tahu Selera Pasar dan Kombinasi Warna

Berita Utama Sub Bag. Sarana dan Prasarana(Sub Bag. Sarana dan Prasarana) 02 November 2013 10:31:44 WIB


Padang,.........Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi rumah sulaman yang ada di kabupaten Agam, itu baik sekali bisa dijadikan sebagai promosi. Disamping itu bagaimana dengan sulaman dapat memberikan nilai tambah dan tentu mempunyai nilai ekonomi.

“Bagaimana menciptakan nilai tambah dan nilai ekonomi sesuai dengan selera pasar” ini dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu ketika Temu Usaha Perajin Dan Pameran Metamorfosis Perajin Sulaman dan Bordir di Inna Muara Padang, Jumat (1/11).

Ditambahkannya, dengan adanya pelatihan dapat mengembangkan inovasi, yang selama ini pola yang dilakukan oleh perajin itu ke itu saja, kedepan dengan adanya pelatihan ini dapat merubah pola dan warna yang di sukai oleh selera pasar. “Kombinasi warna dan selera pasar ini sesuatu pejaran yang harus kita pelajari, ujar Marie elka Pangestu

Lebih lanjut disampaikannya, selama pelatihan perajin agar dapat berinovasi menciptakan warna dan pola. Semoga kedepanya bagaimana perajin dapat mengembangkan usaha sehinga dapat menyekolahkan anak, untuk kehidupan sehari hari dan mengembangkan usaha.

Menteri juga berharap kepada peserta yang telah dilatih terdiri dari Bali, Jatim (Jember) dan Sumatera Barat dan dapat pula mengembangkan ilmunya, berbagilah sehingga benar benar berkembang.

Menteri juga memberikan apresiasinya kepada Yayasan Sulam Indonesia (YSI) yang di ketuai Triiesna Jero Wacik dan PGN yang merupakan BUMN yang peduli dengan Sulaman.

Dikatakan, sulaman indonesia sangat luar biasa, banyak di daerah daerah adanya sulaman ini merupakan kekayaan daerah yang harus mendapat perhatian dan harus kita kembangkan, disisi lain dapat pula mensejahterakan dan anak muda perlu juga dilatih sehingga sulaman terus berkembang. Menyulam penuh kesabaran ini mencerminkan pula ketangguhan sebagai anak bangsa. Dengan menyulam orang bisa kreatif jadi artisan (seni) tentu punya nilai dan nilai itu pun mahal, ucap Marie.

Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat, mengatakan pelatihan yang diadakan dapat membangkltkan pertumbuhan ekonomi dan UKM di Sumatera Barat. Pelatihan yang dilaksanakan oleh YSI dan PGN dapat memberikan motivasi dan kreasi bagi perajin di Sumatera Barat.

Irwan juga meminta kepada YSI dan PGN perlu juga melatih daerah lain tidak saja Kabupaten Agam. Dengan adanya pelatihan ini, bagi perajin jadi motivasi dapat meningkatkan hasil sulamannya.

Ketua Yayasan Sulam Indonesia Triesna Jero Wacik menyampaikan, ia sangat kagum dengan perajin di Kabupaten Agam termasuk Dekranasdanya yang begitu kreatif. YSI sangat mendukung apa yang dilakukan oleh pesulam di Sumatera Barat.

Triesna juga berharap bagaimana sulaman di gemari baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini semua tentu dilakukan peningkatan, dilatih seperti daerah Bali, Jatim dan Sumatera Barat.

Pada kesempatan itu ikut memberikan sambutan, Dirut Keuangan PGN Riza Fahlevi, ia mengatakan dengan adanya pelatihan para pesulam mampu meningkatkan kualitas sehinga dapat pula mensejahterakan perajin itu sendiri. Pelatihan ini berlangsung selama 6 bulan, setelah itu para perajin juga diberi modal sehinga usahanya dapat berkembang. Kepada perajin teruslah berinovasi kembangkan terus, PGN terus mendukung, ungkapnya.

Pada kesempatan itu ketua YSI juga memberikan penghargaan kepada ketua Dekranasda Sumbar yang punya perhatian kepada perajin di Sumatera Barat yang diterima Nevi Irwan Prayitno. Dekranasda Agam dan Pembina perajinJember. Serta memberikan penghargaan kepada perajin Jember, Bali dan Agam. (Humas Sumbar)