MENU KHAS DI BULAN RAMADHAN

MENU KHAS DI BULAN RAMADHAN

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 22 Mei 2019 16:00:37 WIB


MENU KHAS DI BULAN RAMADHAN

Dahulu para ulama merenungkan betapa banyaknya hidangan buka puasa yang tersaji di hadapan mereka, mengingatkan kepada sang Nabi tercinta. Mereka berkata,

"Rasulullah adalah orang yang paling banyak ibadahnya di siang hari tetapi Beliau sedikit sekali makanannya saat berbuka. Sebaliknya kita adalah orang yang paling sedikit ibadahnya di siang hari, tetapi makanan kita banyak sekali saat berbuka!"

Begitulah keadaan para ulama dalam memberi nasihat kepada keluarganya. Selalu ada hikmah yang sangat indah dari apa yang hendak mereka lakukan.

Kita memang bukan kelasnya ulama, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengambil hikmah dari menu yang ada di hadapan kita.

Berikut ini beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari menu-menu khas Ramadhan. Memang tidak seindah seperti apa yang disampaikan para ulama, sekurangnya bisa menambah tafakkur kita saat berbuka nanti.

1. Kurma

Kita menyantap kurma biasanya untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Lalu jika dilihat dari sudut pandang si kurma itu sendiri, ia berasal dari negeri Timur Tengah, kemudian rela melakukan perjalanan sejauh ribuan kilometer untuk tiba di Indonesia, semata-mata agar kita dapat menjalankan sunnah. Inilah pelajaran berharga dari kurma, yaitu rela berkorban demi menghidupkan sunnah Rasulullah.

2. Kolak

Si manis yang terdiri dari perpaduan pisang, ubi, kolang-kaling, dan sebagainya. Ketika bahan-bahan ini dimakan secara terpisah, tentu tidak ada yang istimewa. Tetapi begitu diracik menjadi satu, nikmatnya maknyos!

Kolak hendak mengingatkan tentang persatuan umat Islam. Mungkin kita berbeda rakaat tarawih, atau berbeda doa buka puasa. Bahkan bisa jadi berbeda penetapan tanggal satu Ramadhan.

Tetapi seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Tidak ada alasan kita berdebat hanya karena khilafiyah. Belajar dari kolak, persatuan itu nikmat dan manis!

3. Gorengan

Bakwan, risol, lumpia, dan gorengan lainnya menggiurkan sekali saat buka puasa. Apalagi lengkap dengan sambal kacang. Subhanallah! Inilah dia kelezatan berbuka yang sesungguhnya!

Gorengan yang berharga murah ini sangat populer untuk berbuka dibanding makanan mahal yang lain. Rupanya, gorengan ini lambang kesederhanaan.

Bahagia itu bukan dengan berfoya-foya dan boros. Bahagia tidak berasal dari benda super mewah yang kita miliki. Melainkan bahagia itu saat kita tetap sederhana, setinggi apapun kesuksesan yang sudah kita raih. Laksana gorengan yang bisa bikin kita bahagia saat berbuka.

4. Masakan Ibu

Inilah dia menu spesial saat berbuka, yaitu masakan ibu kita sendiri. Ah, membuat rindu. Tidak ada makanan selezat buatan ibu.

Saat masakan ibu kita santap untuk berbuka, ingatlah satu pelajaran penting untuk selalu mendoakan orang tua. Ketika Ramadhan sudah sewajarnya kita mendoakan untuk orang tua melebihi doa untuk diri kita sendiri.

Lihatlah bagaimana ibu membagi waktunya saat Ramadhan tiba, 90% ia gunakan untuk memasak dan menyiapkan makanan bagi kita dan 10% ia gunakan untuk menikmati makanan itu. Betul kan?

Sebagian besar waktunya habis untuk kita! Lalu kita hanya menyebut nama mereka sedikit saja dalam doa-doa kita? Sungguh keterlaluan kita ini sebagai seorang anak! Mari jadikan Ramadhan sebagai bulan bakti kita kepada ibu.

Demikianlah beberapa hikmah yang bisa kita renungkan dari aneka menu khas di Bulan Ramadhan. Insya Allah, buka puasa kita akan semakin mengesankan.