“FILOSOFI TRUK”
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 26 April 2019 09:28:43 WIB
“FILOSOFI TRUK”
Apabila kita sempat melewati jalanan By Pass, Kota Padang, atau singgah sebentar ditepi jalan itu. Maka tidak menunggu lama, akan muncul truk bermuatan pasir, atau semen atau bahan material lainnya yang sering tertutup terpal. Sering juga muncul truk dengan sarat beban melebihi ‘ tonase’nya, membuat aspal jalanan rusak karena himpitan truk. Kita jadi berpikir, beban berat tentu ban harus kuat.
Ternyata setiap truk dilengkapi ban yang berbeda-beda jumlahnya loh. Mulai dari truk berukuran normal, dengan empat pasang ban, sampai truk super besar yang memiliki dua belas pasang ban. Ban sebanyak itu tentu saja menjadi suatu kebutuhan bagi truk yang harus menempuh perjalanan membawa beban yang beratnya sampai berton-ton.
Filosopi truk ini sungguh tidak jauh berbeda dengan hidup kita di dunia. Sepanjang perjalanan hidup, kebutuhan kita senantiasa bertambah kan? Dulu saat kita hidup sendiri, tentu berbeda kebutuhannya dengan sekarang setelah menikah. Kemudian setelah dikaruniai anak, kebutuhan kita akan berbeda lagi dibanding saat baru menikah. Apalagi saat anak bertambah besar, satu demi satu kebutuhan kita menjadi lebih banyak.
Sesuai dengan filosofi truk itulah memang sudah selayaknya kita menambah ketakwaan kita kepada Allah. Salah satunya dengan memperbaiki ibadah-ibadah kita.
Jika dulu shalat kita begitu terburu-buru, maka memang sudah selayaknya hari ini kita belajar untuk shalat lebih tenang dan lebih khusyu. Jika dulu Dhuha kita baru empat rakaat, maka mulailah berusaha memasangnya menjadi delapan rakaat, agar ban yang terpasang ini bisa dengan seimbang membawa beban truk kehidupan kita yang kian hari kian bertambah.
Langkah dasar sering kita lupakan untuk melakukan peningkatan kualitas diri, baik dari segi pengetahuan umum, kemampuan khusus, sampai pada keinginan untuk mencapai kemampuan yang melebihi kemampuan orang rata-rata. Yang mana hal ini telah menjadi impian kebanyakan orang, untuk menyandang predikat populis. Mahir dalam berbagai aspek kehidupan. Namun demikian, tanpa usaha maka kualitas diri tidak akan mengalami kemajuan yang diharapkan.
Kualitas diri sangatlah penting dan sangat berperan, dalam menuntun perjalanan seseorang menuju sukses. Karena kualitas diri berkaitan erat dengan seberapa besar seseorang mampu melakukan tindakan, yang menuntut keahlian tersendiri pada bidang yang ia geluti, sehingga seseorang memiliki suatu keyakinan yang kuat terhadap bidang yang digeluti.
Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada pembenahan dan peningkatan kualitas diri kita masing-masing. Saya coba rangkum dari beberapa sumber, ini beberapa upaya meningkatkan kualitas diri :
1. Membaca .Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun dengan membaca banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Membaca adalah proses input data yang terbilang akurat. Dengan membaca banyak informasi yang bisa kita peroleh. Dari membacalah seorang ahli fakir bisa mengatakan sebuah teori dengan lantang.Tanpa membaca, otak kita akan kering, sempit dan tidak memiliki gambaran akan dunia. Membaca akan melengkapi data anda. otak akan lebih kreatif dalam menyikapi segala situasi.
2. Mendengar. Mendengar adalah pekerjaan yang juga membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun mendengar banyak sekali manfaat yang bisa kita petik. Terbiasa mendengar, banyak informasi yang bisa kita dapatkan, yang mungkin saja, kita tidak peroleh pada buku-buku bacaan kita. mendengar akan melatih kesabaran, ketelitian dan konsentrasi. Efeknya, jika anda antusias mendengarkan uraian seseorang, maka orang tersebut akan lebih respek kepada anda. Ingat! orang besar lebih banyak mendengar daripada berbicara.
3. Menulis. Kegiatan menulis, akan menguji kita, seberapa baik kemampuan kita dalam menyerap ilmu dan informasi dari kegiatan membaca dan mendengar.
Dengan banyak menulis akan melatih kita menerapkan pola fakir yang kritis, dan kaya akan pengetahuan. Walau terasa berat, namun menulis sangatlah bermanfaat. Melalui tulisanlah kita bisa menuangkan ide-ide kita.Seperti yang kita tahu, bahwa dunia pers, dalam kegitan sosial, sangatlah berperan aktif. Karena tulisan-tulisannyalah, pers menjadi sangat disegani dan dihormati. Terlepas dari pro-kontra isi penulisan. Semua itu berpulang pada masing -masing penulis.Menulis bisa kita jadikan sarana untuk membentuk karakter, publikasi atau merupakan kesenangan tersendiri. Bahkan bisa dijadikan alternatif mata pencaharian.
4. Melakukan Sesuatu. Sebenarnya, kegiatan menulis sudah termasuk dari tips Melakukan. Namun dalam hal ini, kita mencoba melihat “kegiatan menulis” sebagai salah satu langkah peningkatan diri. Inilah mungkin upaya yang paling vital. Melakukan Sesuatu! Karena berkaitan dengan bukti. Walau seseorang telah melakukan kegiatan baca dan dengar, sebagai sarana menimbah ilmu pengetahuan. Namun tanpa mencoba untuk Melakukan Sesuatu yang diyakininya. Sesuatu yang menurutnya mampu membawanya pada gerbang kesuksesan. Maka ilmu pengetahuan yang diperolehnya, akan mengalami kekakuan. Tidak terbiasa melakukan/bertindak maka ilmu yang diperolehnya akan mubazir. Lambat laun akan melemah dan lumpuh.
5. Melakukan evaluasi. Terakhir, melakukan evaluasi adalah proses perenungan dari apa yang telah dilakukan selama ini. Terbiasa mengevaluasi setiap kegiatan, sama halnya terbiasa melakukan koreksi diri dan pembenahan dalam setiap kesempatan.
Jangan pernah berhenti menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya, sampai perjalanan hidup kita ini sampai ke tujuan.
*_Semoga Allah SWT memudahkan urusan kita serta menerima amal ibadah kita . Aamiin_*