Rencana Kontingensi Tsunami Sumbar Resmi Ditutup

Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 10 April 2019 15:58:21 WIB
Padang, InfoPublik - Peningkatan simulasi dan pelatihan kebencanaan tahun 2019 yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat di Grand Rocky Hotel, Padang resmi ditutup, Sabtu (6/4/2019).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Rumainur pada acara penutupan mengatakan, rencana kontingensi merupakan program rutin kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana gempa yang berpotensi tsunami di Sumatra Barat.
“Kalaupun nantinya terjadi gempa dan tsunami, pemerintah bersama masyarakat dan pelaku usaha dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkannya terutama korban jiwa,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan simulasi diawali dengan kegiatan Table-Top Exercise (TTx)/Geladi Ruang. TTx merupakn latihan dalam bentuk diskusi pada level pengambil keputusan dari tiap-tiap instansi/lembaga guna membahas kasus atau permasalahan dalam operasi penanganan bencana berdasarkan rencana kontinjensi menghadapi ancaman tsunami di Provinsi Sumatra Barat.
“Rencana Kontingensi merupakan dokumen daerah yang memuat tentang kebijakan, strategi, manajemen, upaya-upaya dan aspek koordinasi dalam penanggulangan bencana tsunami, dengan satu skenario kejadian bencana yang disepakati,” ujar Rumainur.
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan Command Post Execrcise(CPx)/Geladi Posko, yang merupakan kegiatan dengan melibatkan sejumlah pihak lembaga/instansi untuk menguji kapasitas dan berbagai fungsi yang dimiliki berdasarkan rencana kontingensi.
“Terakhir adalah adalah pelaksanaan Field Training Exercise (FTx) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan perorangan/instansi dalam penanggulangan bencana serta meningkatkan komando pengendalian dalam penanggulangan bencana terpadu menghadapi situasi kedaruratan,” ucapnya.
Dari pelaksanakan seluruh tahapan simulasi, seluruh pelaku, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota maupun provinsi, perwakilan lembaga (PMI, RAPI, ORARI) berkontribusi dengan baik, sehingga peran masing-masing terlihat pada pelaksanaan simulasi.
“Kami sangat berharap kepada seluruh peserta agar apa yang telah diperoleh dapat ditularkan kepada rekan-rekan di daerah masing-masing," pungkasnya. (IS/ DM)