Mewaspadai Prilaku Orang Munafik dalam Berpolitik

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 05 April 2019 08:42:15 WIB


 

Kata munafik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau. Bahkan, orang Minang paling benci jika dirinya dituduh munafik. Kenapa? Karena sifat munafik sebuah prilaku yang sangat dibenci masyarakat yang berpegang teguh pada nilai adat dan agama Islam.

Sementara sifat munafik menurut Islam, seseorang yang menampakan sikap berpura-pura baik dengan menyembunyikan sifat kekufuran dan kejahatannya. Untuk itu wajar saja jika masyarakat Minang sangat benci dengan sikap munafik.

Sebagai umat Islam, kita memang diharuskan mewaspadai prilaku seseorang dengan sifat munafik. Bahkan, Islam juga mengingatkan kita untuk selalu mewaspadai prilaku muniafik, karena orang-orang munafik tersbut hanya manis di mulut saja.

Menurut Islam, sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad yang menjelaskan, ciri-ciri orang munafik itu ada tiga perkara. Yang pertama bila berkata bohong. Yang kedua, bila berjanji mungkir dan yang ketiga, bila dipercaya khianat. 

Untuk mengetahui sifat orang-orang munafik tersebut,  Al-Qur’an  telah menginformasikan kepada kita mengenai sifat-sifat  mereka sehingga kita dapat mengetahuinya, karena semua tanda dan sifat munafik itu tidak akan berubah dan sama setiap zaman dan tempat.Soalnya sifat menafik tersebut bisa dikatan penyakit hati. “Dalam hati mereka ada penyakit , lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.  (Al Baqarah 10).

Kemudian ada lagi ayat tentang sifat munafik ini; “Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi “. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al Baqarah 11)

Sedangkan dalam kajian Islam dikenal istilah nifak dan pelakunya disebut munafik. Nifak ini bisa dikatakan satu penyakit yang sangat berbahaya Bahkan nifak, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Katsir, seseorang yang kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Bahkan Ibnu Juraij mengatakan, “Orang munafik ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya” (‘Umdah At-Tafsir I/78).

Munafik adalah merupakan salah satu penyakit yang merusak hati ummat manusia. Penyakit tersebut dapat mengurangi kecerdasan manusia sehingga terhalang dari kebenaran. Bahkan melihat kebenaran itu sebagai kesalahan, sehingga timbullah rasa bencinya terhadap kebenaran yang pastinya bermanfaat. Dan malah menyenangi kebatilan  yang merusak. Penyakit hati yang seperti ini  selalu mengganggu manusia dan sekurang-kurangnya mempengaruhi nafsu syahwatnya.

Sebagai langkah awal penyimpulan konsep atau pandangan Islam tentang pemilu, maka menjadi sangat penting untuk memaparkan beberapa kaidah yang akan menjadi landasan penyimpulan konsep tersebut. Dalam tulisannya yang berjudul al-Musyarakah fi al-Intikhabat al-Barlemaniyah, DR. Abdullah al-Thuraiqi menyebutkan beberapa kaidah dimaksud, yaitu:

Pertama, bahwa Islam adalah suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dibagi-bagi, dan karena itu hukumnya saling kait mengkait satu dengan yang lainnya. Antara yang bersifat ibadah dan mu’amalah terjadi hubungan saling melebur satu dengan yang lain. Karena itu sangat sulit untuk dipisahkan. Bahkan akarnya mengunjam ke dalam sisi aqidah dan akhlaq Islam. Dan ini adalah hal yang tidak mungkin diragukan lagi.

Kedua, bahwa dalam Islam, kekuasaan yang bersifat umum (al-Walayah al-‘Ammah), seperti khalifah, qadhi, menteri, gubernur, hisbah dan yang terkait dengannya; semuanya memiliki tabiat keagamaan atau kesyar’ian, meskipun kemudian banyak terkait dengan kepentingan-kepentingan yang bersifat duniawi, seperti perhubungan, telekomunikasi, kesehatan, sumber daya manusia, dan yang lainnya. Itulah sebabnya, para ulama saat mendefinisikan khilafah atau imamah mengatakan:
“Ia adalah sesuatu yang ditetapkan untuk mengganti posisi kenabian dalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia”.

Isu terorisme dijadikan suatu pembenaran untuk melakukan apasaja yang dapat menghancurkan dan memusnahkan umat Islam dan segala ajarannya. Dan faktanya orang-orang kafir ini sangat di bantu oleh orang-orang munafik, mereka mensuplai informasi dan data, membantu penyebaran propaganda dan lain-lainnya. Mereka mengambil keuntungan tersendiri dari keadaan umat yang tidak menguntungkan saat ini. Dan bahkan mereka mulai memperlihatkan taringnya ketika umat Islam terpojok.

Kini kita berharap agar para politisi yang beragama Islam untuk menjahui sifa-sifat menafik dalam  berpolitik, Katakan yang benar itu benar dan jangan dipolitisasi. Semoga. Penulis wartawan tabloidbijak.com)