Isra Miraj
Artikel () 04 April 2019 12:27:56 WIB
Pada 3 April 2019 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1440 H umat Islam memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Isra Miraj adalah sebuah momen yang memang layak diperingati setiap tahun karena mengandung banyak hikmah bagi umat Islam, dan mungkin juga bagi umat manusia untuk direnungi.
Yang pertama adalah keimanan. Bagi umat Islam, mempercayai apa yang diucapkan Nabi Muhammad Saw adalah bagian dari rukun iman yang wajib dilaksanakan. Pada saat ini dengan kemajuan teknologi orang bisa memahami bahwa seorang manusia bisa menuju sebuah tempat dalam waktu singkat dengan bantuan kendaraan atau moda transportasi seperti mobil, kereta cepat, pesawat cepat, kapal cepat, atau motor sport.
Dahulu, untuk menempuh sebuah tempat yang berjarak puluhan kilometer, moda transportasi darat paling cepat adalah kuda. Maka setelah Nabi Muhammad Saw selesai melaksanakan Isra Miraj ada saja orang yang tidak mempercayainya. Padahal Nabi Muhammad Saw dikenal sebagai orang yang tidak suka berbohong, bahkan masyarakat mempercayakan penitipan harta mereka kepada Rasulullah Saw.
Di sini kita masuk pada hikmah kedua. Yaitu integritas. Nabi Muhammad Saw ketika berbicara tentang peristiwa luar biasa sesungguhnya tidak beda dengan sehari-hari, yaitu berkata benar. Bahkan orang yang menjadi musuhnya seperti Abu Jahal ketika ditanya oleh teman dekatnya mengapan tidak mempercayai Muhammad Saw adalah nabi memberikan jawaban yang mengejutkan. Setelah didesaK, Abu Jahal mengakui bahwa Nabi Muhammad Saw adalah orang yang perkataannya benar. Namun Abu Jahal akan jatuh gengsinya jika ia mengakui Nabi Muhammad Saw adalah nabi.
Maka, bagi umat Islam maupun umat manusia, berkata benar seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw adalah sebuah perilaku positif yang bisa menjadikan orang lain percaya dan bersedia bekerja sama. Dan keimanan yang kokoh sudah seharusnya menjadi landasan bagi seorang muslim menunjukkan integritasnya dalam kehidupan seharinya, baik sebagai pekerja kantoran, professional, atau pelaku bisnis. Jangan sampai keimanan yang kokoh justru disertai perilaku tidak terpuji sehingga seorang muslim tidak bisa menjadi panutan atau dipercaya dalam bekerja, berbisnis atau bermitra.
Kemudian hikmah ketiga adalah salat. Perintah salat lima waktu keluar ketika Nabi Muhammad melakukan Miraj atau perjalanan vertial dari bumi ke langit atau lebih tepatnya Sidratul Muntaha. Saat ini masih banyak umat Islam yang tidak mengerjakan salat. Contohnya saja ketika salat Jumat, masih banyak laki-laki muslim yang berkeliaran di luar masjid.
Padahal salat ini sebenarnya momen seorang muslim atau seorang hamba untuk memanjatkan doa kepada Allah Swt. Ketika salat seorang muslim membaca doa-doa yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab, dan setelah salat ia bisa berdoa dengan bahasa yang ia miliki.
Tidak sedikit kesuksesan seseorang disebabkan doa-doa yang dipanjatkan orang tuanya ketika selesai salat. Demikian pula kesuksesan seorang suami, disebabkan doa sang istri setelah selesai salat.
Dengan demikian, kewajiban melaksanakan salat bagi umat Islam sesungguhnya untuk kesuksesan dirinya, bahkan keluarga maupun kerabat dan temannya. Maka, jika masih ada sebagian umat Islam yang tidak melaksanakan salat wajib, sesungguhnya mereka belum mengetahui hal positif dari melaksanakan salat tersebut.
Demikianlah hikmah Isra Miraj kali ini. Semoga ada manfaatnya untuk kita renungkan dan amalkan. Islam adalah agama untuk kehidupan manusia agar bisa sukses hidupnya sekaligus dekat dengan Tuhannya. Dan Nabi Muhammad Saw adalah contoh nyata kesuksesan seorang muslim. (efs)
Foto ilustrasi: shutterstock dot com