Moda Transportasi Primadona Sibinuang
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 11 Maret 2019 08:57:29 WIB
Kereta Api sebagai salah satu moda transportasi masal di Sumatera Barat mulai diminati masyarakat luas. Dengan kapasitas angkut ratusan penumpang dalam satu kali perjalanan, moda transportasi ini menjadi primadona masyarakat di Kota Padang dan sekitarnya medio tahun 2008.
Konsep awal peluncurannya adalah transportasi wisata dari Kota Padang menuju Kota Pariaman yang hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu. Namun seiring dengan peningkatan infrastruktur, kereta api Sibinuang menjelma menjadi transportasi andalan masyarakat sumbar khususnya Padang - Pariaman dan sebaliknya.
Sibinuang melayani rute perjalanan Padang - Pariaman empat kali pergi-pulang (pp) dalam sehari dengan tarif yang hanya Rp.5.000,-. Disetiap perjalanannya, sibinuang berhenti pada 10 titik stasiun atau halte pemberhentian meliputi stasiun Padang, st. Tabing, st. Duku, Lubuk Alung dan st. Pariaman, halte Alai, Air Tawar, Lubuk Buaya, Pauh Kamba dan Kuraitaji dengan lama perjalan 1 jam 40 menit.
"Minat masyarakat sangat tinggi untuk menggunakan jasa transportasi ini, terbukti yang dulu hanya 2-3 gerbong penumpang saja yang terisi, sekarang 3-4 gerbong bahkan tiket terjual habis pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan dan libur sekolah kami menambah 1-2 rangkaian gerbong untuk mengantisipasi lonjakan penumpang”, ucap salah satu petugas di PT. KAI Divisi Regional II Padang yang biasa di panggil Mak Itam saat di tanya minat masyarakat tetang transportasi masal ini.
Dilain kesempatan, salah satu penumpang setia Sibinuang ini (Muthia, 27th) seorang karyawati melalui wawancara langsungnya dengan tim MMC Prov. Sumbar, Senin, (4/3/2019) mengungkapkan bahwa menjadi penumpang Sibinuang sangat menyenangkan dan membantu.
“Selain harga tiket yang murah serta nyaman di dalamnya, di Sibinuang ini kita dapat berinteraksi sesama penumpang bahkan kita telah menganggap satu sama lain sebagai keluarga ke-2 kita,” ujarnya sembari tersenyum.
Disamping itu Muthia juga mengapresiasi peningkatan layanan yang disediakan kereta api Sumbar. Seperti halnya kebersihan toilet yang hampir mendekati standar kebersihan pada otoritas penerbangan.
Muthia juga berharap agar pemerintah dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan untuk moda transportasi ini disamping penambahan rute kereta api dapat bertambah dan menjadi transportasi yang handal di Sumatera Barat.