Palembayan Agam, Populasi Rafflesia Tuan-Mudae Terbanyak Dan Terbesar Di Dunia

Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 30 Januari 2019 16:43:04 WIB


Sekitar 2 km dari perkampungan masyarakat, tepatnya Di Jorong Marabuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar terdapat populasi terbanyak tumbuhnya Rafflesia tuan-mudae. Di sana juga pernah ditemukan bunga Rafflesia terbesar di dunia dengan diameter 107 centimeter. Tepatnya pada Selasa, 19 Desember 2017 lalu.

“Lokasi ini berada Di Hutan Cagar Alam Maninjau, pada akhir 2017 lalu pertama kali ditemukan bunga Rafflesia dengan jenis Rafflesia tuan-mudae. Bahkan memiliki ukuran terbesar yang pernah ada di Dunia,” ujar Ade Putra, PEH atau Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam kepada Prokabar.com, saat monitoring  Sabtu siang (26/1).

Data tersebut berdasarkan hasil koordinasinya dengan Dr. Agus Susatya, ahli bunga Rafflesia asal Universitas Bengkulu. Dan data tersebut menjadikan Indonesia di klaim menjadi lokasi terbanyak dan terbesar di Dunia.

 

“Di Indonesia terdapat 17 spesies jenis Rafflesia, dari 30 spesies yang ada di Dunia. Dan baru ditemukan hanya di Jawa, Sumatra dan Kalimantan,” tutur PEH BKSDA Resor Agam tersebut.

Ade melanjutkan, jumlah total knop atau umbi Rafflesia yang sudah ditemukan di lokasi ini berjumlah 46 Knop. “Berdasarkan pantauan hari ini, terdapat 20 knop yang masih terlihat dari berbagai ukuran, dan 26 knop yang telah mekar,” terangnya.

Selain itu, di lokasi tersebut juga pernah ditemukan satwa langka dilindungi. Seperti Harimau Sumatra, Rusa dan Beruang Madu. “Pada tahun 2017 lalu, Harimau Sumatra pernah masuk ke perkampungan dan memakan seekor kerbau warga. Di sekitar lokasi kita juga banyak menemukan jejak kaki satwa langka tersebut,” ungkapnya.

Di tahun 2019 ini, BKSDA Provinsi Sumatra Barat akan menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat atau stasiun penelitian dan pendidikan konservasi bagi perguruan tinggi atau pelajar yang ingin menggali lebih dalam tentang bunga langka dilindungi Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tersebut.

“Sudah banyak Mahasiswa yang pernah melakukan penelitian ke sini. Dan kami dari BKSDA berkewajiban membantu dan mendampingi mereka. Beberapa Universitas yang sudah berkunjung dan melakukan penelitian seperti dari UNAND, UNP, Universitas Muhammadiyah Padang, dan USU,” pungkas Ade.

 

Sumber : Prokabar.com


Berita Terkait Lainnya :