Mengukur Paradigma Demokrasi Melalui Indeks Demokrasi Indonesia
Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 12 Desember 2018 16:27:44 WIB
Meski masih berada pada level sedang, nilai Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan. Naik sebanyak 15,09 poin dari nilai tahun 2016 yang hanya sebesar 54,41, nilai IDI Sumbar tahun 2017 yaitu 69,50.
Hasil ini seakan memberikan angin segar bagi pengambil kebijakan untuk terus memperbaiki indikator indikator penunjang demokrasi. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sukardi, peningkatan skor tertinggi disebabkan oleh rendahnya ancaman kekerasan/penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena latar belakang gender, etnis dan lainnya di Sumbar. Perbaikan skor IDI juga disebabkan oleh rendahnya aksi demonstrasi di Sumbar yang menggunakan kekerasan. Termasuk, adanya upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah.
Tak dipungkiri, rendahnya nilai IDI Sumbar pada tahun 2016 disebabkan oleh beberapa nilai nilai lokal yang dianggap bertentangan dengan indikator dan variabel penilaian IDI yang sebagiannya mengadopsi pola barat. Hal ini pernah dikemukakan oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, kepada tim penilai IDI dari Kemendagri. Gubernur mengatakan bahwa aspek aspek IDI tak bisa sepenuhnya mengadopsi nilai nilai barat. Kearifan lokal dan nilai nilai timur seharusnya memperoleh komposisi tersendiri, khususnya dalam penilaian IDI di Indonesia.
Gubernur juga mengatakan bahwa Sumbar adalah wilayah dengan kehidupan demokrasi yang baik, dibuktikan dengan rendahnya konflik sosial di daerah ini, bahkan konflik yang berlatar belakang SARA juga nihil. Masyarakat heterogen yang hidup berdampingan dengan damai di Sumbar juga membuktikan kehidupan demokrasi yang baik di daerah ini.
Gubernur Sumbar sangat mendukung perbaikan nilai nilai IDI kedepannya. Untuk mendukung perbaikan ini, pemerintah propinsi Sumbar melalui Badan Kesbangpol melakukan sosialisasi IDI bagi aparatur. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada aparatur tentang pentingnya nilai nilai demokrasi, untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang baik.
Di tahun 2018 ini, sosialisasi IDI digelar di Bukittinggi yang diikuti sebanyak 75 orang aparatur se-kota Bukittinggi. Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpol Prov. Sumbar, Nazwir, SH, M.Hum, mengatakan bahwa perkembangan paradigma demokrasi Indonesia telah membawa dampak bagi kehidupan demokrasi di daerah. Beliau juga mengatakan kendati nilai IDI Sumbar tahun 2017 naik cukup signifikan, namun masih berada pada kategori sedang. Untuk itu, ia mengharapkan seluruh elemen masyarakat berperan serta untuk meningkatkan level nilai IDI di tahun berikutnya.
Dengan diberikannya pemahaman tentang IDI, diharapkan perkembangan paradigma demokrasi di Sumbar dapat terus berjalan ke arah yang positif. Karena, data data yang disampaikan oleh IDI mampu dijadikan tolok ukur, sehingga dapat diketahui aspek mana yang memerlukan perbaikan untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang baik di Sumbar.