KUR untuk Pariwisata
Artikel () 25 Agustus 2018 21:36:06 WIB
Harian Kontan edisi 9 Agustus 2018 dalam salah satu halamannya menulis berita yang berjudul “Target Penerima KUR Rambah Sektor Pariwisata”. Di situ disebutkan bahwa penerima KUR juga ditargetkan kepada 12 usaha wisata yang akan menggenjot penerimaan devisa.
Sementara dengan menambah target penerima KUR, pemerintah juga menambah jumlah dana untuk KUR dari 117 triliun rupiah menjadi 140 triliun rupiah. Ini merupakan anggaran untuk tahun depan yang sudah diperluas masuk ke sektor pariwisata.
Adapun 12 usaha wisata yang dimaksud adalah agen perjalanan wisata, sanggar seni, penyelenggara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition, penyedia makanan dan minuman, jasa informasi pariwisata, pengelola tempat wisata, jasa konsultan pariwisata, usaha jasa pramuwisata, wisata tirta, jasa transportasi pariwisata, industri kerjaninan dan pusat oleh-oleh.
Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, dengan adanya KUR untuk pariwisata diharapkan mendorong optimalisasi pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas serta 88 kawasan strategis pariwisata nasional.
Dengan didorong oleh KUR, mudah-mudahan sektor pariwisata bisa semakin bergairah. Karena pariwisata juga menyumbang devisa yang cukup besar. Dari jasa perjalanan saja pada kuartal I 2018 telah menyumbang devisa 1,66 miliar dolar AS. Di mana pada kuartal I 2017 angkanya sebesar 1,40 miliar dolar AS.
KUR atau kredit usaha rakyat telah memberikan manfaatnya kepada pelaku usaha mikro kecil di Indonesia. Terutama untuk para pedagang. Maka dengan bertambahnya penerima KUR akan semakin mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Di Sumbar sendiri, KUR yang sudah tersalurkan bisa dibilang cukup besar. Bahkan jika dibuat perbandingan antara nilai KUR dengan jumlah pelaku UMKM, Sumbar termasuk tinggi angkanya. Pemprov Sumbar juga telah membuat gerakan pembangunan sektor pariwisata, yang didukung oleh seluruh kabupaten kota. Dan ini merupakan bagian dari RPJMD Sumbar.
Geliat pembangunan pariwisata di Sumbar semakin menunjukkan peningkatan. Padang sebagai ibu kota provinsi telah mendorong datangnya wisatawan ke Sumbar. Ada satu kawasan wisata yang telah menikmati pembangunan pariwisata yang pernah dilontarkan Menteri Pariwisata, di mana ada kenaikan signifikan pendapatan masyarakat pelaku usaha di Kawasan tersebut. Saya tidak ingin menyebut nama kawasan itu, agar tulisan ini lebih berfokus kepada KUR pariwisata.
Jika perkembangan ini juga menjadi berkah bagi kawasan wisata lain di Sumbar, di mana KUR untuk pariwisata membantu usaha mereka, tentunya akan menjadi sebuah paduan yang cukup bagus. Wisatawan banyak yang datang, uang mereka menyebar di berbagai tempat, pemerintah makin memfasilitasi berbagai kemudahan wisatawan dan pelaku usaha terkait pariwisata, masyarakat dan pelaku usaha semakin meningkat penghasilan mereka.
Tentu saja, untuk mewujudkan hal demikian dibutuhkan kerja sungguh-sungguh dari masing-masing pihak. (efs)
Referensi: Harian Kontan, 9 Agustus 2018
ilustrasi: freefoto.com