Kemenko Polhukam RI Kunjungi Diskominfo Sumbar
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 26 Juli 2018 23:11:01 WIB
Padang, 26 Juli 2018
Suatu negara akan bertekuk lutut jika sistim informasinya dapat dikunci negara lain.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, Ir. Yeflin Luandri saat menerima kunjungan dari Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional, Kemenko Polhukam, Marsda TNI Nur Hadi Sutedjo di Aula Dinas Kominfo Sumbar, Kamis, 26 Juli 2018.
Lebih lanjut Yeflin Luandri menyebutkan bahwa untuk mengantisipasi penyebaran hoax, terutama berita dari pemerintah daerah, Pemprov Sumbar selalu menyampaikan informasi, kebijakan dan program pemerintah dari portal sumbarprov.go.id dan saluran media sosial resmi milik Pemprov Sumbar dan Diskominfo.
"Untuk menangkal hoax, Pemprov Sumbar telah melakukan berbagai tindakan, seperti Pencanangan Deklarasi Anti Hoax 2017 lalu, Penggunaan Fitur Anti Hoax di Aplikasi On Smart serta kegiatan Literasi Informasi dan Diseminasi Informasi yang mengangkat tema Anti Hoax," ujar Yeflin Luandri.
Yeflin juga menambahkan bahwa Gubernur Sumbar sangat peduli akan penyebaran hoax ini karena jika hoax dapat ditekan, maka stabilitas keamanan dan ekonomi didaerah dapat terjaga.
Terakhir, Yeflin menyebutkan di 2019 nanti, Diskominfo akan meluncurkan aplikasi anti hacking untuk mencegah pembelokan informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu Nur Hadi Sutedjo menyebut bahwa di Sumatera Barat penyebaran berita hoax belim separah daerah-daerah lain di Indonesia.
"Perilaku masyarakat Minang yang masih berpegang teguh pada agama dan adat istiadat serta berfilosofi 'Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah' membuatnya tidak mudah percaya pada berita yang tidak jelas kebenarannya. Hal ini yang menjadi faktor utama dalam menangkal berita hoax," ujarnya.