Jangan Sampai Kemajuan Tehnologi Merusak Remaja

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 03 Mei 2018 14:35:51 WIB


Oleh Yal Aziz
SEKARANG bukan zamanya Siti Nurbaya. Begitulah komentar anak muda jika disebutkan masalah adat atau tata krama pergaulan di Ranah Minang. Bagi mereka cerita Siti Nurbaya terlah terkubur dengan zamannya. Sekarang katanya Zaman Now dan semua serba canggih dengan mempergunakan alat telekomunikasi. Bahkan sekarang ini, berkomunikasi dengan handphone sudah bisa bisa dikatakan seakan-akan berbicara saling berhadap-hadapan.


Yang jelas kini, pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang begitu pesat di tengah lingkungan masyarakat, sudah sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, serta mengirim data untuk membangun pergaulan melalui media social.

Kemudian, kecanggihan teknologi pun, sudah sangat memanjakan masyarakat dalam berhubungan masalah sosial dan bisnis. Bahkan kini masyarakat sudah sangat tergantung dengan tehnologi. Begitu juga dengan generasi muda.

Khusus generasi muda, ada nilai plus dan minusnya. Yang jelas kini kehidupan remaja tentu tidak sama seperti kehidupan remaja zaman dahulu. Saat ini banyak fasilitas atau hal hal tertentu yang membuat para remaja merasa dimudahkan dan nyaman, namun tidak sedikit pula yang merugikan kehidupan mereka. Adanya teknologi modern seperti internet, ponsel, televise atau fasilitas game, bisa berdampak dua macam bagi kehidupan remaja yaitu positif dan negative.

Yang positif, bisa membantu para remaja dalam pendidikan. Sebagai contoh internet, yang sungguh memiliki pengaruh yang positif bagi perkembangan pendidikan remaja. Soalnya internet bisa menampilkan berbagai informasi tentang pendidikan yang dibutuhkan oleh remaja sekolah saat ini, seperti posel, yang sangat membantu remaja untuk berkomunikasi lebih mudah tentang pelajaran dengan teman atau bahkan para gurunya.

Dampak negatifnya, remaja asyik dengan teknologi hiburan seperti televisi, perlengkapan game, atau internet, yang membuat remaja lupa waktu untuk mengerjakan hal hal yang bermanfaat, misalnya belajar atau beribadah. Soalnya, anak remaja sangat mudah terpengaruh, ketika menyerap suatu informasi, dan langsung menerapkannya.  Misalnya, banyaknya situs porno di internet, hal ini tentu saja buruk bagi para remaja.

Begitu juga dengan acara-acara televisi yang kadang tak layak ditonton para remaja, misalnya kekerasan, berita criminal, acara gosip dan lain lain. Bahkan, tidak sedikit pula remaja yang lebih suka mengurung diri dikamar atau menyendiri hanya untuk menikmati suatu teknologi, misalnya internet, ponsel, atau play station yang sangat digemari saat ini.

Fakta ini memberikan efek psikologi yang besar, dan berpengaruh terhadap prilaku, sikap dan terutama dalam belajar. Tawaran dan layanan dari kecanggihan teknologi yang dari waktu kewaktu semakin menarik dan semakin canggih, akan membuat remaja menjadi lupa diri dan semakin berkeinginan terus untuk menggunakannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, sangat diperlukan peran orang tua dalam mengawasi dan mambatasi anak dalam menggunakan teknologi. Maksudnya, orang tua harus menyediakan berbagai fasilitas kepada anaknya  dengan maksud supaya  anaknya  dapat mengikuti perkembangan teknologi terutama untuk belajar.

Kemudian, para orang tua juga harus melakukan pengawasan ketat yang instensif, sehingga kamajuan tehnoligi punya dampak positif dan bukan negatif. Selanjutnya tanamkan nilai moral dan beritahu kepada mereka, keseriusan belajar di masa remaja menjadi kunci sukses dalam menampak masa depan. Jadilah anak bangsa yang mengabdi kepada orang tua dan bangsa. (Penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)