Penyuluh Agama Diharapkan Menjadi Ujung Tombak Cegah Radikalisme

Penyuluh Agama Diharapkan Menjadi Ujung Tombak Cegah Radikalisme

Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 30 April 2018 10:42:51 WIB


Pada hari Rabu (25/04), bertempat di hotel Toufina, Solok, telah dilangsungkan kegiatan Sosialisasi Bahaya Radikalisme bagi penyuluh agama di kota Solok. Kegiatan ini diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumbar yang merupakan forum bentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di provinsi. 

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Bagian Data dan Pelaporan BNPT, Ketua FKPT Sumbar, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumut, dan dari Kanwil Kementerian Agama Sumbar. 

Dalam kegiatan ini dibahas peran penting para penyuluh agama di daerah, yang menjadi tokoh kunci yang membantu mewujudkan terkendalinya sikap radikal di tengah masyarakat. Penyuluh agama merupakan orang orang yang berhadapan langsung dengan masyarakat, dan mempunyai peran strategis untuk mencegah hidupnya benih benih radikal. 

Radikalisme dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat yang tentram dan damai. Dikatakan oleh Kepala Bagian Data dan Pelaporan BNPT, radikalisme dapat berujung pada terorisme, oleh karena itu, para penyuluh agama di daerah diminta untuk ikut mendorong ketentraman dengan memberi penjelasan akan bahaya radikal pada masyarakat.

Kendati begitu, sebagaimana disampaikan oleh Ketua FKPT Sumbar, upaya deradikalisasi tidak mungkin hanya dilakukan oleh BNPT dan FKPT, namun harus bersinergi dengan berbagai elemen. FKPT sebagai perpanjangan tangan BNPT di daerah, menghimbau kepada masyarakat yang telah pernah mengikuti sosialisasi bahaya radikalisme agar dapat menjadi relawan yang mengajak masyarakat lainnya menjauhi aksi aksi radikal.

Pejabat dari Kanwil Kementerian Agama Sumbar menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh BNPT-FKPT ini. Beliau juga mengapresiasi para kepala daerah yang telah mengalokasikan anggaran untuk dukungan terhadap kinerja para penyuluh agama, agar dapat optimal bekerja didaerahnya.

Paham radikalisme perlu diwaspadai. Diantara cirinya adalah berpikiran sempit, fundametalis, eksklusivisme, bersikap keras dan cenderung korektif atas paham orang lain. Para penyuluh agama diharapkan dapat memahami ciri ciri tersebut agar bisa menangkal tumbuhnya benih benih radikal.

FKPT Sumbar dalam waktu dekat akan melaksanakan semacam penelitian untuk mengetahui sejauhmana daya tangkal masyarakat Sumbar terhadap ancaman radikalisme dan terorisme. Kegiatan serupa biasanya dilangsungkan di ibukota propinsi, namun kini kegiatan ini diarahkan untuk disebar pelaksanaannya ke daerah daerah.