Dibalik Gelaran Teknologi Tepat Guna ( TTG ) DISPORA SUMBAR DAMPINGI PESERTA DARI PAPUA

Berita Utama () 02 Oktober 2013 04:22:07 WIB


 PADANG…Gelar Teknologi Tepat Guna ( TTG ) yang dimulai 26 sampai 30 di Gor.H.Agus Salim Padang cukup berdampak positif bagi masyarakat Sumatra Barat, dilihat dari sisi ekonomi telah banyak menambah inkam bagi masyarakat, mulai dari berdagang disekitar gelaran pameran, sewa mobil sampai penginapan Hotel berbintang maupun tidak berbintang semuanya penuh di huni peserta TTG, dan yang utama lagi gelaran TTG ini banyak menampilkan karya-karya dari provinsi se-Indonesia, dari segala bentuk mesin yang berguna untuk membuat produk dan melancarkan usaha rakyat kecil sampai rakyat menengah keatas di tampilkan pada TTG XV ini.

Dinas Pemuda dan Olahraga ( Dispora ) Sumatra Barat tidak ketinggalan berpartisipasi sebagai ( LO ) pendamping bagi peserta dari Papua, dengan tujuan agar gelar TTG XV yang merupakan kalender tahunan dari Kementrian Dalam Negri ini berjalan dengan sukses,walaupun Dispora secara langsung tidak menjadi panitia besar menangani gelar TTG ini, namun sebagai dinas yang berada di dalam struktur Pemerintahan Provinsi Sumatra Barat, Dispora merasa terpanggil dan bertanggung jawab menjaga nama baik Tuah Sakato di mata peserta Provinsi se-Indonesia diantaranya provinsi Papua yang didampingi tersebut.

Rasa tanggung jawab Dispora Sumbar melalui Bidang Pemberdayaan Pemuda, Seksi Peningkatan Wawasan dan Kreatifitas Pemuda itu ditunjukan dengan melayani mulai dari menjemput rombongan Papua sampai kembali ke daerahnya, baik staf sampai pejabat serta Gubernurnya selalu didampingi staf dan pejabat Dispora Sumatra Barat.

“Ini juga tanggung jawab kita ( Dispora Sumbar- red ) untuk mensukseskan TTG, karena semua itu demi nama baik Sumatra Barat di tingkat Nasional,’’ kata ketua pendamping Dispora Sumbar, Kasi Peningkatan Wawasan dan kreatifitas Pemuda Rizal Kalfinus.

Sementara pada stan Papua pada TTG XV ini terlihat menampilkan mesin pemarut sagu, kerajinan tas dari kulit Buaya dan yang paling istimewa adalah menampilkan “ Sari Buah Merah” ( Red Fruit Oil ) yang merupakan hasil karya Drs.I. Made Budi ,M.Si.

Buah merah atau yang disebut “ Red Fruit Oil ” adalah: Tanaman endemic Papua yang telah dikonsumsi secara turun temurun. Ekstrak tanaman ini secara tradisional digunakan sebagai makanan fungsional bagi setiap etnis masyarakat yang ada dipedalaman , ekstrak sari buah merah tersebut juga digunakan sebagai obat tradisional yang multifungsi, salah satunya adalah untuk peningkatan daya tahan tubuh dan mencegah kebutaan,’’ terang Made Budi.

Lebih lanjut Made Budi menuturkan, untuk mekonsumsi kapsul ekstrak Buah merah dianjurkan setelah sarapan dan makan, untuk stamina 2 kapsul perhari, darah tinggi ,kolesterol, dan asam urat 3 x 2 kapsul perhari, diabetes 3 x 3 kapsul pehari, kanker dan Hiv / Aids 3 x 4 kapsul perhari,hepatitis dan serosis 2 x 2 kapsul perhari dan anak-anak usia 2 s/d 6 tahun 2 x 1 kapsul perhari,’’ terangnya. ( Mul / Hen )