Puncak HPN, Peserta Dijamu Makan Bersama
Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 12 Februari 2018 10:33:01 WIB
Padang - peserta HPN dijamu Makan Bajamba (bersama). Makan Bajamba yang berlangsung di halaman Museum Adtyawarman Padang Sumatera Barat, Kamis (8/2/2018), merupakan wujud budaya masyarakat setempat menghormati tamu.
Makan bajamba adalah tradisi adat Minangkabau yang melakukan makan secara bersama dengan duduk bersama, pada suatu tempat yang telah ditentukan.
Lebih dari seribu peserta HPN 2018, memenuhi tempat jamuan makan, Prosesi makan secara adat itu memang tidak menggunakan kursi sebagai tempat duduk. Mereka hanya bersila dan bersimpuh bagi perempuan, di atas meja dengan tinggi sekitar 50 centimeter, duduk berjejer di tepi meja, sementara nasi dan lauk terletak di tengah.
Jamuan yang dihidangkan dengan cara duduk bersila berhadap-hadapan. Menu yang dihidangkan, menu khas Sumatera Barat terbaik dengan rasa yang lezat. Antara lain rendang, asem padeh, dengan kudapan penutup onde-onde (klepon) dan srikaya.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, ada 300 dulang yang dihidangkan pada malam itu. "Ada 300 dulang yang dihidangkan pada malam ini, satu dulang itu untuk makan enam orang," katanya.
Menurut Nasrul Abit, makan bajamba merupakan visual dari falsafah hidup demokratis yaitu musyawarah menjadi acuan dalam mengambil keputusan pada masyarakat minangkabau.
Hal itu tergambar dari falsafah bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat atau bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat.
"Beginilah cara pengambilan keputusan yang dijunjung tinggi di sini, keputusan adalah hasil musyawarah mufakat dari duduk bersama. Suatu praktek dari nenek moyang harus terus diterapkan," katanya.
Selain tiga menteri, makan bajamba juga diikuti Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Sekretaris Provinsi Sumbar Ali Asmar, Wali Kota Padang Mahyeldi, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua KPI Yuliandre Darwis.Kemudian delegasi dari perwakilan duta besar berbagai negara sahabat, wartawan, dan banyak peserta lain yang secara keseluruhan ditaksir 2.000 orang lebih.