Meriahkan HPN, Disnak Sumbar Gelar Lomba "Ayam Kukuak Balenggek"

Meriahkan HPN, Disnak Sumbar Gelar Lomba

Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 07 Februari 2018 17:39:47 WIB


Solok, 7 Februari 2018

Dalam rangka memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang dipusatkan di Kota Padang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak-Keswan) Sumbar menggelar Lomba Ayam Kukuak Balenggek (Kokok Bertingkat), di Kantor Disnak-Keswan Sumbar, Rabu (7/2). Lomba ini tanpa uang pendaftaran alias gratis.

Kepala Disnak-Keswan Sumbar Erinaldi menyebutkan Lomba Ayam Kukuak Balenggek ini memperebutkan total hadiah Rp 25 juta. Menurut Erinaldi, lomba tersebut akan diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai daerah di Sumbar dan luar Sumbar.

“Sampai hari ini sudah ada sekitar 250 peserta yang mendaftar. Kebanyakan para peserta berasal dari Solok dan ada juga dari Pekanbaru, Riau,” ungkapnya.

Erinaldi yang didampingi Kepala Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan Disnak-Keswan Sumbar, Afrisal Arman, menyatakan ada tiga kategori lomba yang dipertandingkan. Yaitu kategori landik, boko dan istimewa. Kategori landik mempertandingkan ayam dengan kokok minimal tiga tingkat. Sementara kategori boko diikuti oleh ayam dengan minimal kokok lima tingkat. Sedangkan kategori istimewa, mempertandingkan ayam dengan tingkatan minimal tujuh tingkat.

“Lomba Ayam ‘Kukuak Balenggek ini sengaja diadakan untuk melestarikan budaya Minangkabau. Momentum HPN 2018 ini kita gelar untuk menghidupkan kembali budaya yang saat ini sudah jarang diselenggarakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pecinta Ayam Kukuak Balenggek (KPAKB) Sumbar, Eri Satri Dt Rajo Kuaso, menyatakan lomba ini merupakan salah satu upaya menyelamatkan spesies ayam yang sudah langka dan terancam punah. Padahal, menurut Eri Satri, ayam kukuak balenggek merupakan salah satu spesies ikonik Sumbar, khususnya Solok (Kota Solok, Kabupaten Solok dan Solok Selatan).

“Ayam ini belum pernah ditemukan di daerah lain di Indonesia maupun dunia. Ayam ini tergolong ke dalam ayam penyanyi, karena mempunyai suara kukuak yang merdu dan enak didengar. Saat ini, pencinta ayam kukuak balenggek sedang gencar-gancarnya mengembangkan ayam kukuak balenggek hasil persilangan. Seperti ayam randah batu. Ayam ini merupakan keturunan dari persilangan ayam randah batu dengan ayam kukuak balenggek, sehingga suara dan tingkatan kokoknya sangat khas dan hanya ada di Solok,” katanya.

Lebih lanjut, Eri Satri menyatakan saat ini, juga sedang dikembang varian kinantan cantuang gombak bawuak. Ayam merupakan salah hewan kebanggan dalam legenda Cindua Mato. Merupakan satu dari tiga hewan kesayangan Cindua Mato. Dua hewan lainnya adalah kuda gumarang dan kerbau sibinuang. Ayam ini merupakan ayam berwarna serba putih dengan memiliki gombak (bulu di atas kepala) dan memiliki cantuang (bulu di belakang leher) serta bawuak (jenggot di bawah paruh).

“Ayam jenis ini merupakan persilangan ayam kinantan yang memiliki cantuang, gombak dan bawuak. Ayam ini perlu dilestarikan karena merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dilindungi,” jelas Eri Satri.

Selama ini minat masyarakat untuk memelihara jenis ayam kukuak balenggek ini semakin menurun. Malah ayam jenis ini telah banyak dibawa keluar daerah sehingga populasinya terus berkurang. Eri Satri mendorong upaya tumbuh kembangnya penangkar ayam kukuak balenggek, meningkatkan gairah para penggemar ayam tersebut, serta memperkenalkan ayam kukuak lebih luas kepada masyarakat.

Sumber : patronnews.co.id