Masyarakat Lima Puluh Kota Peringati Peristiwa Situjuah
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 15 Januari 2018 19:44:34 WIB
Lima Puluh Kota, 15 Januari 2018
Peringatan peristiwa Situjuah Batuah Tahun 2018 yang ke 69 membludak. Ribuan pasang mata hadir menyaksikan penampilan drama kolosal pejuang kemerdekaan oleh pemuda situjuah usai upacara peringatan di Lapangan Sepak Bola Khatib Sulaiman, Situjuah Batuah.
Salah seorang pejuang yang ikut dalam peristiwa itu, Irman Sofyan (98) mengaku terharu, dimana dalam peristiwa ini kembali dikenang bagaimana perjuangan teman-temannya mempertahankan NKRI dalam Peristiwa Situjuah Batuah.
"Seperti inilah kami menjaga kesatuan NKRI, selalu dihujani peluru. Tapi semangat itu tidak pernah padam demi kemerdekaan Indonesia," ujarnya melihat drama peristiwa Situjuah itu.
Sementara itu, para tokoh masyarakat setempat mengaku peringatan peristiwa Situjuah kali ini jauh meriah dari tahun-tahun sebelumnya. “Dalam peringatan peristiwa Situjuah tahun ini masyarakat ikut dilibatkan, termasuk mewajibkan pengibaran bendera merah putih di depan rumahnya masing-masing. Kedepan, kita berharap makam Syuhada Lurah Kincie menjadi makam pahlawan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Situjuah Don Vesky Dt. Tan Marajo.
Dalam pergelaran drama kolosal ini, ditampilkan berbagai aksi penjajahan Belanda dalam menangkap dan membunuh para syuhada peristiwa Situjuah, hingga penyerangan pasukan Singa Harau dalam pengusiran Belanda. Terlihat, para penonton larut dalam peringatan yang sangat meriah ini.
Sebelumnya, upacara yang dipimpin langsung Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi dan ikut dihadiri Wakil Bupati Ferizal Ridwan, dan Forkopimda serta berbagai elemen masyarakat lainnya juga berlangsung khidmat dan lancar.
Dalam sambutannya, Bupati Irfendi Arbi mengharapkan peringatan peristiwa yang ke-69 ini mengingatkan agar selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Peristiwa ini jangan hanya dijadikan seremonial saja, namun bagaimana kita bisa mengambil hikmah dari perjuangan ini. Pengorbanan para syuhada yang gugur dalam medan perang di Lurah Kincia Situjuah harus dijadikan pelajaran bagi kita dalam menjaga keutuhan NKRI, karena NKRI itu harga mati," ujarnya.
Irfendi mengajak semua pihak untuk terus mempererat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang akan mempecah belah bangsa.
"Merefleksikan nilai-nilai dan semangat para pahlawan dan pejuang kemerdekaan bangsa merupakan tuntutan dan kesadaran yang harus dimiliki. Untuk itu, kembali saya ingatkan bagaimana kita dapat memaknai dan menjadikannya pelajaran," himbaunya.
Kata Irfendi, dengan peringatan peristiwa Situjuah yang ke-69 ini hendaknya bagi generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya dijadikan sebagai sumber motivasi dan inovasi dalam membangkitkan semangat membangun daerah. "Yang terpenting bagaimana generasi penerus mengucapkan terima kasih dan penghargaan terhadap jasa 69 orang para syuhada yang telah gugur di Lurah Kincie dalam upaya membela Negara," tukasnya.
Sumber : kantorberitathetarget.com