Festival Wisata Hoyak Tabuik Piaman 2017
Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 01 Oktober 2017 18:14:00 WIB
Pariaman, 01 Oktober 2017,
Wagub Sumbar Drs. H. Nasrul Abit Dt. Malintang Panai yg didampingi oleh Walikota Pariaman, Forkopimda Prov dan Kab/Kota, serta Kepala OJK manghadiri "Festival Wisata Hoyak Tabuik Piaman" di Pantai Gondaria Kota Pariaman.
Dalam sambutannya Wagub mengapresiasi Kota Pariaman karena temasuk satu dari tujuh kota wisata yang terkonsep dan tertata dengan jelas.
Dengan adanya Festival wisata Hoyak Tabuik ini, kita bisa melihat betapa banyaknya pengunjung yang datang, dan bukan tidak mungkin target 9,6 juta Wisatawan lokal dan Mancanegara ke Sumatera Barat tahun 2017 ini, bisa tercapai ujar Wagub Sumbar.
Festival Tabuik merupakan salah satu tradisi tahunan di dalam masyarakat Pariaman. Festival ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 masehi. Perhelatan tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab 'tabut' yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.
Rangkaian tradisi tabuik di Pariaman terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut.
Pada hari puncak, dilakukan ritual tabuik naik pangkek, kemudian dilanjutkan dengan hoyak tabuik. Hari puncak ini dahulu jatuh pada tanggal 10 Muharram, tetapi saat ini setiap tahunnya berubah-ubah antara 10-15 Muharram, biasanya disesuaikan dengan akhir pekan. Sebagai ritual penutup, menjelang maghrib tabuik diarak menuju pantai dan dilarung ke laut.