Sumatera Barat Butuh Pembangunan Infrastruktur Komunikasi Untuk Daerah Tertinggal

Sumatera Barat Butuh Pembangunan Infrastruktur Komunikasi Untuk Daerah Tertinggal

Berita Utama EKO KURNIAWAN, S.Kom(Diskominfo) 08 Agustus 2017 20:55:46 WIB


Jakarta, 8 Agustus 2017

Masih banyak daerah di Sumatera Barat yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi, seperti di Kepulauan Mentawai, sebahagian Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dhamasraya, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok, terutama di daerah–daerah terisolir yang belum dapat dilewati kendaraan umum.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Drs. H. Nasrul Abit dalam Rapat Rekap Usulan KSU/USO Daerah 3 T (terluar, terdepan dan tertinggal) Provinsi Sumatera Barat, di Balai Penyediaan dan Pengelolaan Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kementrian Komunikasi & Informatika Jakarta.

Tujuan kedatangan Wagub dan rombongan adalah untuk mengusulkan permohonan penyediaan BTS (BASE TRANCEIVER STASTION) dan akses internet. Hadir ikut mendampingi Wagub Nasrul Abit, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake, Kadis Kominfo Prov. Sumbar Yeflin Luandri, Kadis Kominfo Pasbar, Direktur BP3TI, Anang Latif dan Direktur Ekosistem Danny Januar.

Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan sesungguhnya akses komunikasi dapat membantu dalam percepatan pembangunan di Sumatera Barat khususnya di Kabupaten yang termasuk daerah tertinggal yaitu Kab. Solok Selatan, Kab. Pasaman Barat, dan Kab. Kep. Mentawai.

Keberadaan pembangunan infrastruktur komunikasi informatika dapat mempercepat akses pembangunan daerah, terutama di daerah tertinggal agar dapat lepas dari kategori daerah tertinggal.

“Karena itu kita usulkan pembangunan infrastrukur komunikasi dan informatika bagi daerah Kabupaten Mentawai, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat agar segera lepas dari daerah tertinggal “, ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga berharap agar Bupati Mentawai, Solok Selatan dan Pasbar secepatnya menyampaikan usulan terhadap pembangunan infrastruktur. Mengutarakan apa kendalanya saat ini, apakah lahan dan tanah, sehingga semua kebutuhan terhadap lahan infrastruktur dapat dicarikan solusi dan diselesaikan dalam waktu secepatnya .

Wagub Nasrul Abit juga menyebutkan potensi-potensi luar biasa dari ketiga kebupaten tersebut, Solok Selatan mempunyai keunggulan dalam beberapa bidang terutama pertambangan (emas) dan pariwisata, namun dalam akses layanan telepon masih susah karena belum  mempunyai BTS.

“ Kita juga butuh percepatan pembangunan infrastruktur komunikasi ini oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi karena tahun depan Sumatera Barat akan menyelenggarakan Hari Pers Nasional (HPN 2018), dimana para wartawan se-Indonesia akan berkunjung untuk melihat dan mengakses informasi tentang Sumatera Barat, “ harap Nasrul Abit.

Sementara Dirut Utama BP3TI  Anang Latif memberikan apresiasi dan merasa terhormat karena dalam hal ini rapat langsung di hadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat dan di lanjutkan dengan pemaparan oleh Bupati Daerah yang bersangkutan.  

"Ada satu hal yang prinsip, dana USO untuk pembangunan yaitu dana kontribusi 1.25 persen untuk membangun layanan komunikasi. Dan BP3TI memang berkewajiban untuk melakukan pembangunan dan penyediaan BTS/Layanan Akses Komunikasi untuk daerah tertinggal. Dan dalam penyediaan BTS, BP3TI bekerjasama dengan Operator," ungkapnya.  

Direktur Infrastruktur BP3TI Dia Anugrah Febriansyah juga menambahkan bahwa di tahun ini khusus untuk Kabupaten Mentawai  sudah ada 12 lokasi yang sudah di survei, dan sekarang sudah masuk tahap penyediaan BTS. Dan kami akan melakukan survei dan penyediaan secepatnya.

Dan di Kab. Mentawai sejak tahun 2015, BP3TI sudah menyediakan titik internet sebanyak 114 yang sudah On Air. Cuma, sebagian besar  belum optimal dikarenakan dukungan Listrik yang tidak memadai.

“Harapan untuk Pemda  Mentawai segera menyediakan layanan listrik yang memadai, maksimum untuk internet saja 200 watt, “ pungkasnya.( Humas Sumbar )