PRAMUKA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER KAUM MUDA
Berita Utama () 02 September 2013 05:08:24 WIB
GERAKAN PRAMUKA di Indonesia telah memasuki usia ke 52 tahun, dimana hari kelahiran Pramuka ini diperingati di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat Senin tanggal 2 September 2013. Upacara peringatan hari Pramuka seharusnya dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2013 yang lalu karena tepat tanggal itulah Pramuka pertama sekali mulai digerakan di Tanah Air, tetapi karena sesuatu hal maka upacara peringan hari Pramuka diundur pelaksanaannya sekarang ini. Peringatan hari Pramuka ke 52 ini bertemakan “ Wujudkan bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat melalui gerakan Pramuka.”
Bertindak sebagai pembina Upacara adalah Bapak Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim yang juga merupakan ketua Kwarda Pramuka Provinsi Sumatera Barat. Upacara ini dilaksanakan dalam suasana yang sangat hidmat sekali, yang didukung dengan kondisi cuaca Kota Padang yang sangat bagus. Pemimpin upacara adalah Keke Fitriani Waruwu dengan suara lantang memberikan laporan kepada Pembina upacara.
Upacara ini juga dihadiri oleh Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKONPIMDA) Provinsi Sumatera Barat, seperti Danrem 032 Padang, Kejaksaan, Pengadilan, Danlantamal Teluk Bayur, Danlanud Tabing, Kapolda Sumbar dan ketua Pengadilan Sumatera Barat, para Walikota dan Bupati se Sumatera Barat.
Pada Upacara peringatan hari Pramuka ke 52 ini juga diberikan Bintang Lencana Melati kepada para penggerak pramuka yang berjasa di Sumatera Barat yaitu kepada kakak Prof. Dr. Asasriwarni dari IAIN Imam Bonjol Padang dan kakak Beni Utama. SH. MM Bupati Pasaman. Disamping itu juga diberikan Bintang Lencana Nama Bhakti kepada beberapa orang yang berjasa dalam pembinaan kepramuka di Kabupaten Kota di Sumatera Barat diantaranya. Drs. Baharuddin. R. MM bupati Pasaman Barat, Daniel. Wakil Bupati Pasaman, Mahyeldi Ansyarullah Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir. SPd, dan Adre Hamdi Algamar untuk tingkat Kecamatan.
Gerakan Pramuka cukup berperan dalam membentuk karakter bangsa di Indonesia yaitu membentuk bangsa yang cerdas dan kuat, apalagi di zaman perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi sekarang ini manusia yang watak dan cerdas serta berkarakter tetap dibutuhkan, hal ini disampaikan dalam pidato sambutan Wakil Gubernur bahwa “Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter dan membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.
Nilai-nilai moral dalam membentuk suatu kepribadian perlu ditanamkan kepada kaum muda demi tercapainya manusia yang berkarakter, seperti dicontohkan oleh Wakil Gubernur bahwa guru di Australia tidak terlalu khawatir dengan muridnya yang tidak pandai pelajaran matematika, namun mereka lebih khawatir lagi apabila murid-murid mereka tidak pandai mengantri, hal ini disebabkan karena untuk mengajarkan matematika kepada murid hanya butuh waktu 3 bulan saja dan juga tidak semua murid akan berprofesi sebagai ahli matematika, namun semua murid nantinya sepanjang umurnya pasti membutuhkan etika, dan moral dalam kehiduapan sehari-harinya, dengan moral dan etika murid nantinya akan mengenal budaya malu, bisa mengatur waktu dengan baik, menghormati hak orang lain, berdisiplin, sabar, bisa bekerjasama, dapat bersosialisasi, bersifat jujur pada diri sendiri, dengan antri juga bisa belajar kreatif dan sebagainya.
Kehidupan kaum muda kita sekarang ini sering tawuran, rasa saling menghormati sesama manusia yang semakin kurang. Lebih lanjut mantan Bupati Padang Pariaman dua periode ini menambahkan bahwa, mass media kita sering memberitakan gambaran kaum muda kita yang tawuran, perkelahian, rendahnya rasa hormat kepada yang lebih tua, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku , perokok pada usia muda, tingginya angka putus sekolah serta sulitnya mendapatkan pekerjaan karena kurang terampil. Permasalahan ini tentu sangat memprihatinkan kita semua. Disinilah pentingnya peran Gerakan Pramuka sebagai lembaga non formal yang tujuan utamanya adalah membentuk kaum muda yang berkarakter, menanamkan semangat kebangsaaan dan meningkatkan keterampilan. Kerjasama dengan berbagai pihak sangat diperlukan, karena kaum muda merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia yang harus diselamatkan dari permasalahan yang besar ini. Apalagi Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka telah diberlakukan, maka legalitas Gerakan Pramuka tidak hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan berbagai kegiatan positif saja, akan tetapi lebih meningkat lagi menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mengimplementasikan, dan pendidikan kepramukaan juga sudah menjadi ekstra kurikulum wajib mulai tahun 2013 ini kata mantan kepala Dolog Sumbar ini menutup sabutannya.
Selesai melaksanakan upacara peserta upacara bersama rombongan yang dipimpin Wakil Gubernur berziarah ke makam Pahlawan yang berjasa dalam bidang Gerakan kepramukaan di Sumatera Barat. (by. Akral)