Insya Allah Sah

Insya Allah Sah

Artikel () 29 Juli 2017 20:58:42 WIB


Sebuah film remaja keluarga bergenre komedi berjudul Insya Allah Sah tayang pada momentum Idulfitri 1438 H lalu. Film ini mendapat animo cukup baik dari penonton. Ini bisa dilihat dari cukup penuhnya studio tempat film itu ditayangkan.

Film yang dibintangi oleh Panji Pragiwaksono yang berperan sebagai Raka cukup mampu mengocok perut penonton. Film ini memiliki alur cerita kisah pasangan muda yang ingin melakukan pernikahan sekaligus pesta perayaannya. Sang wanita (Silvi, diperankan Titi Kamal) yang telah sering mengalami kegagalan dalam hubungan percintaannya berharap bahwa jalinan hubungan yang ia lakukan bersama pasangannya ini dapat membawa ke jenjang pernikahan.  

Sementara sang pria (Dion, diperankan Richard Kyle) juga sempat dilanda permasalahan dalam perusahaan yang ia pimpin, di mana pada saat bersamaan harus merencanakan pernikahan dan pesta perayaannya. Sebuah titik awal yang menjadi tekanan pada film ini adalah ketika sang wanita yang hendak bertemu kekasihnya mendatangi kantor tempat kekasihnya bekerja. Malangnya ia terjebak di dalam lift bersama Raka.

Selama terjebak dalam lift sang wanita semoat berdoa kepada Allah SWT akan menjadi orang yang baik dan berguna. Hal ini kemudian diaminkan oleh Raka. Sang wanita tampak kesal dengan perilaku Raka yang seolah-olah ikut campur urusan dirinya.

Setelah terlepas dari jebakan lift yang amblas tersebut, sang wanita akhirnya bertemu dengan kekasihnya. Sang kekasih memperkenalkan Raka sebagai manajer yang mengurusi manajemen grup nasyid yang sedang booming. Sehingga pembawaan Raka selalu kental dengan semangat beragama yang tinggi.

Setelah kejadian di kantor tersebut Raka dan sang wanita sering terlibat aktif dalam urusan menjelang persiapan pernikahan. Dalam beberapa adegan Raka terlihat melarang sang wanita dan sang pria berpegangan tangan atau sekedar pelukan, dan mengingatkan bahwa hal itu boleh dilakukan jika sudah sah sebagai suami istri.

Adegan yang seperti itu sebenarnya sebuah pendekatan populer yang sangat kuat melarang laki dan perempuan hanya untuk sekedar berpegangan tangan dalam menjalin hubungan. Jika hal semacam ini dilakukan oleh para aktivis muslim terhadap rekannya atau orang lain, memang akan terlihat keras. Namun dalam film ini justru dengan adegan yang dilakukan oleh Panji sebagai Raka mampu membuat penonton tertawa.

Dalam hal ini Raka diposisikan sebagai orang dari suku Sunda, di mana entah kebetulan atau tidak gaya Raka dalam menasihati temannya dan sang wanita mirip dengan pendakwah kenamaan yang juga berasal dari suku Sunda. Namun demikian, penonton terlihat tidak mempermasalahkan gaya Raka ini karena sudah dibuat tertawa dengan berbagai gaya lucunya dalam melarang hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam.

Berbagai larangan dalam ajaran Islam dimunculkan oleh Raka dengan jenaka sehingga menjadikan film ini bisa disebut sebagai film dakwah kontemporer. Di mana di satu sisi mampu memberikan tontonan atau hiburan yang populer, dan di sisi lain ajaran Islam masuk dalam film ini dan bisa diterima dengan baik oleh penonton.

Pada sebuah titik, sang wanita ternyata ditipu oleh penyenggaran resepsi pernikahan atau wedding organizer. Hal ini menjadi titik balik sang wanita sehingga ia kemudian memutuskan untuk memakai baju muslimah yang menutup auratnya.

Sang pria yang kaget akan perubahan dang wanita dalam berpakaian pada awalnya menolak sang wanita berpakaian menutup aurat. Namun akhirnya ia bisa menerima dengan melakukan negosiasi dengan sang wanita. Ini memberikan pesan bahwa sebelum menikah ada hal-hal yang perlu dibicarakan kedua belah pihak guna memuluskan ke jenjang pernikahan.

Film Insya Allah Sah ini memiliki alur cerita “happy ending”, sehingga penonton terhibur dan tidak merasakan adanya pemaksaan menerapkan nilai Islam kepada mereka.

Sementara itu lagu pengiring film ini (soundtrack) adalah lagu yang pernah dipopulerkan oleh grup Pengantar Minum Racun pada era Orde Baru yang sempat dilarang karena syairnya yang dianggap tidak baik dengan judul “Neng Ayo Neng”. Namun dalam film ini seluruh syair lagu tersebut diubah total dan isinya bernada positif dan juga kental dengan nilai dakwah Islam.

Film drama komedi seperti ini layak ditonton dan bisa menjadi koleksi bagi keluarga Indonesia untuk mendapatkan hiburan dengan konten positif. (efs)

Ilustrasi: freefoto.com