[Hoax] Gempa Bumi Megathrust Akan Terjadi pada Akhir Februari 2019

[Hoax] Gempa Bumi Megathrust Akan Terjadi pada Akhir Februari 2019

Fitrah Annisa Sari Rahmadani, S.SI(Provinsi Sumatera Barat) 28 Februari 2019 15:40:35 WIB


Kabar tentang gempa bumi megathrust yang akan terjadi pada akhir Februari 2019 ramai diperbincangkan di kalangan pengguna media sosial. Kabar ini muncul dalam beberapa situs berita dan postingan - postingan pengguna media sosial. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah kabar yang sudah beredar luas tersebut. Deputi Bidang Geofisika, Muhammad Sadly, mengatakan sampai saat ini belum ada alat maupun teknologi yang bisa memprediksi secara akurat gempa bumi. Kabar mengenai gempa tersebut mengutip situs Ditrianum yang berbasis di Belanda dan memprediksi gempa berdasarkan geometri planet. “Gempa bisa terjadi sewaktu-waktu, kapan saja dan dimana saja. Namun, perlu saya tegaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa secara akurat dan presisi,” kata Sadly dalam keterangannya, Sabtu (16/2/2019). Namun demikian, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada potensi terjadinya gempa bumi di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu disebabkan Indonesia terletak di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. “Fakta inilah yang perlu dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat sehingga tidak dengan mudah mempercayai prediksi-prediksi gempa bumi yang beredar di sosial media dari orang perorang atau lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan,” imbuhnya. BMKG telah melakukan langkah antisipasi dan mitigasi gempa bumi dan tsunami melalui sekolah lapang gempa (SLG) dan pemasangan 50 unit sensor Earthquake Early Warning System (EEWS) yang ditempatkan di sekitar Kepulauan Mentawai dan pesisir Sumatera Barat. “Rencana pemasangan sensor EEWS ini merupakan program yang telah lama dilakukan BMKG dan tidak ada hubungannya dengan isu/hoaks ini,” tandas Sadly.