Pelaksanaan IVA Test Di Pasar Lubuk Buaya Di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
Berita Utama Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 01 Desember 2016 15:15:51 WIB
Padang, 1 Desember 2016. Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo sedang Kunjungan Kerja Di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Kanker yang disebabkan oleh Virus Human Papiloma Virus (HPV) ini adalah kanker pembunuh terbanyak di kalangan perempuan, selain kanker payudara, kanker leher rahim atau kanker serviks masih menjadi ‘momok’ bagi kaum hawa.
Berdasarkan estimasi sebanyak 144.453 perempuan usia 30-50 tahun diseluruh Provinsi Sumatera Barat harus diperiksa selama tahun 2016. Saat ini baru 35.273 orang perempuan (24.42%) yang diperiksa. Hal ini masih belum optimal dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ingin menemukan lebih banyak lagi supaya bisa menangani dengan segera agar tidak berlanjut karena penyebaran penyakit lebih lama, antara tiga sampai 17 tahun. Dari seluruh pasien yang telah diperiksa ada 649 pasien yang terdeteksi IVA Positif (sekitar 1,84%), dimana angka ini lebih rendah dari angka nasional yaitu 4-5%.
Untuk mendeteksi kanker serviks, tes papsmear masih populer di kalangan perempuan sebagai metode skrining ginekologi. Akan tetapi kaum hawa dapat mempertimbangkan pengujian medis lainnya yang berfungsi untuk deteksi dini kanker serviks, yaitu dengan Inspeksi Visual menggunakan Asam Asetat (IVA test) yang lebih mudah dan murah
Capaian tertinggi pemeriksaan IVA dicapai oleh Kota Payakumbuh yaitu 223,72% dari target yang ditetapkan, diikuti Kota Solok yaitu 111,76%, dan Kota Padang menempati urutan ketiga yaitu 72,16% telah diperiksa (18.348 dari target 25.427 orang). Sementara angka positif yang tertinggi adalah di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu 11,11% diikuti Kabupaten Sijunjung 7,80%, Kabupaten Dharmasraya 7,96%, Kabupaten Solok Selatan 6,82% dan Kota Pariaman 5,73%.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 58,21% (156 dari 268 puskesmas) sudah dilati IVA baik dengan dana APBN, APBD maupun dari BPJS Kesehatan. Saat ini IVA Test ini telah dilakukan secara rutin di semua Puskesmas yang terlatih IVA, dengan didukung oleh berbagai aksi, kita berharap semakin banyak wanita yang diperiksa IVA. Saat ini secara bersamaan kami sedang melaksanakan Pekan Germas dengan target 10.000 wanita se Provinsi Sumatera Barat. Selain itu mulai menindak lanjuti Pencanangan yang dilakukan oleh Ibu Negara di Klaten, dari tanggal 24 November 2016 sampai 2 Desember 2016 kami melakukan pemeriksaan serentak bagi semua guru di Provinsi Sumatera Barat di Puskesmas-Puskesmas terlatih IVA Bagi Guru dan Istri Guru dalam rangka Hari Guru, dengan target 10.000 guru dan istri guru dan saat ini dari laporan sementara telah mencapai 1.455 (14,55%) guru telah diperiksa dan pemeriksaan masih berlangsung di seluruh Puskesmas yang telah dilati IVA.
Kepedulian Ibu Gubernur Sumatera Barat juga memegang peranan sangat penting, dimana Ibu Hj. Nevi Zuairina Irwan Prayitno langsung mengetuai Yayasan Kanker Indonesia Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dukungan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja, dan sangat optimis dengan kehadiran Ibu Hj. Iriana Joko Widodo akan makin meningkatkan pencapaian IVA di Provinsi Sumatera Barat.
Pada kegiatan hari ini, sebanyak 200 orang pedagang pasar, pengnjung pasar dan kader Kesehatan di sekitar Pasar Lubuk Buaya direncanakan akan diperiksa IVA Test dan Sadanis. Kegiatan ini sangat penting sekali mengingat wanita pedagang dan pengunjung pasar tradisional yang kebanyakan berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah dapat terakses untuk pemeriksaan IVA dan Sadanis ini.
IVA test penting dilaksanakan karena merupakan pemeriksaan yang akurat untuk mendeteksi kanker serviks pada fase prakanker. Tes ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan dengan sumberdaya dan fasilitas yang rendah, seperti Puskesmas, untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Biaya pemeriksaannya murah, sekitar Rp 25 ribu bahkan gratis untuk peserta BPJS. Keuntungan lain dari IVA test, pasien dapat mengetahui hasil uji medis secara langsung, sesaat usai pemeriksaan. Berbeda dengan papsmear yang membutuhkan waktu hingga satu minggu.
IVA test akan semakin efektif untuk menekan prevelensi kanker serviks apabila didukung dengan pembentukan jaringan pelayanan kesehatan yang baik. Informasi Komprehensif tentang tahapan tahapan pengobatan setelah deteksi kanker serviks harus disampaikan kepada pasien agar uji medis tersebut membuahkan hasil.
Meskipun para ibu kadang enggan melakukan pemeriksaan dini kanker serviks karena rasa malu atau takut, namun dukungan pemerintah dan instansi terkait lainnya diharapkan mampu menggerakkan perempuan untuk semakin menjaga kesehatan diri. Sehinggga mereka mampu berkarya secara produktif pada kehidupan sehari-hari.