Cintai Anakmu untuk Selamanya
Artikel () 24 November 2016 10:08:51 WIB
Cintai Anakmu untuk Selamanya
Oleh : Zakiah
Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi…
Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan.
Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih utk berkarya & tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita.
Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia karena ingin meraih kemuliaan akhirat dgn menemani & melayani kita.
Tetapi pd saatnya, kitapun akan pergi meninggalkan mereka.
Entah kapan.
Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini….
Kematian adalah perpisahan yg sesungguhnya; berpisah & tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta.
Orangtua & anak hanya berjumpa di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala, bisa saling menjadi musuh satu sama lain, bisa saling menjatuhkan.
Anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan sehingga menuntut tanggung-jawab orangtua yg telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.
Adakah itu termasuk kita?
Alangkah besar kerugian kita di hari itu jika anak & ortu saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala.
Inilah hari ketika kita tak dpt pembelaan pengacara & para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri.
Lalu apakah yg sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak kita pulang ke kampung akhirat?
Dan dunia ini adalah ladangnya..
Sebagian di antara kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati.
Mereka berpisah untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah Jalla wa ‘Ala. Tingkatan amal mereka boleh jadi tak sebanding.
Tapi Allah Ta’ala saling susulkan di antara mereka kepada yang amalnya lebih tinggi.
Allah Ta’ala berfirman:
“والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين”
“Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
(QS. Ath-Thuur 52: 21).
Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?
Saling disusulkan kepada yg amalnya lbh tinggi. Termasuk kitakah?
Adakah kita benar-benar mencintai anak kita?
Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit.
Kita tangisi mereka saat terluka.
Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat?
Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka.
Bila perlu sampai letih badan kita.
Tapi adakah kita berlaku sama utk “masa depan” mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?
Tengoklah sejenak anak kita. Tataplah wajahnya.
Adakah kita relakan wajahnya tersulut api neraka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak ketika kita merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya.
Adakah kita bayangkan ia bertengkar dengan kita di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala karena lalai menanamkan tauhid dlm dirinya?
Ada hari yg pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali.
Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai?
Maka, cintai anakmu untuk selamanya!
Bukan hanya utk hidupnya di dunia.
Cintai mereka sepenuh hati utk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta’ala.
Cintai mereka dgn pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga.
Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya utk kariernya di dunia yg sesaat. Lebih dari itu utk kejayaannya di masa yg jauh lebih panjang.
Masa yang tak bertepi...negeri Akhirat yang kekal abadi.. Wallahualam