Nasi Padang

Artikel () 19 Oktober 2016 10:43:49 WIB


Nasi Padang dan Wisata Halal
Oleh Irwan Prayitno

Sebuah lagu dengan syair yang cukup unik tiba-tiba menjadi viral di media sosial pada bulan Oktober 2016 ini. Bahkan lagu ini masuk ke dalam “most viral track on Spotify” di urutan pertama menurut pencipta dan pembawa lagunya. Dan akunya lagi, di Youtube videonya sudah mencapai 1,2 juta tayang. Nasi Padang, begitulah judul lagu tersebut. Audun, begitu ia menyebut dirinya dalam lagu tersebut, ternyata jatuh hati dengan Nasi Padang. Pria yang bernama lengkap Audun Kvitland Røstad ini bisa dikatakan sangat mengagumi keindahan Indonesia dan kulinernya, di antaranya apa yang ia sebut Nasi Padang.

Audun berasal dari Norwegia. Ia menciptakan lagu yang fenomenal, yang menceritakan bagaimana nikmatnya kuliner asal Sumatera Barat (Sumbar) yang ia sebut sebagai Nasi Padang. Saking uniknya, ia menulis syair dalam lagunya, jika saja Nasi Padang itu seorang wanita maka akan ia jadikan istri.

Audun adalah satu di antara jutaan orang di Indonesia dan dunia yang sudah merasakan nikmatnya kuliner khas Sumatera Barat. Alhamdulillah, kenikmatan kuliner Sumatera Barat ini beberapa waktu lalu mendapat apresiasi sebagai Destinasi Kuliner Halal Terbaik yang diberikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia pada 7 Oktober 2016 lalu.

Tidak salah kalau Sumbar mendapat penghargaan ini, karena sebenarnya kuliner halal tersebut merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di Sumbar. Falsafah hidup masyarakat Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah adalah gambaran bagaimana masyarakat mempedomani ajaran Islam dalam kehidupannya. Termasuk bagaimana menghasilkan masakan yang halal tentunya, sekaligus lezat. Seperti ungkapan, mato condong ka nan rancak, salero condong ka nan lamak (mata cenderung melihat yang indah, selera cenderung ingin yang enak). Fitrah manusia adalah menyukai keindahan pemandangan dan kelezatan makanan.

Selain penghargaan destinasi kuliner, Sumbar pun mendapat penghargaan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Alam Sumbar yang luar biasa indah, dengan hutan yang masih terjaga, terdapat pantai, pulau, gunung, bukit, air terjun, lembah yang luar biasa indah. Selain itu, dengan kearifan lokal masyarakatnya yang memiliki falsafah ABS SBK ini, maka bisa dikatakan sangat pas menjadi destinasi wisata halal. Karena salah satu komponen yang harus ada dalam destinasi wisata halal ini adalah keberadaan tempat shalat yang memadai.

Harus diakui juga, meskipun di Sumbar ini sangat mudah menemukan masjid atau mushola untuk beribadah bagi wisatawan, namun keberadaan masjid atau mushola di lokasi wisata perlu diperbaiki sehingga mampu memberikan kenyamanan kepada wisatawan dalam beribadah.

Demikian pula dalam hal penyediaan kamar mandi umum atau toilet umum di lokasi wisata. Perlu perbaikan dan peningkatan kualitas agar wisatawan nyaman dan bisa berlama-lama di lokasi wisata. Dan tak lupa juga adalah pemeliharaan kawasan wisata agar selalu bersih sehingga memberikan kesan baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Keluhan mengenai toilet, tempat shalat dan kebersihan lokasi wisata ini sudah sering saya terima dari masyarakat. Untuk itu ke depannya, berkaitan dengan dimasukannya pariwisata ini dalam salah satu prioritas pembangunan di Sumbar, saya akan mengajak seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan Pemerintah Kab/Kota serta pemangku kepentingan pariwisata lainnya untuk bersama-sama satu persatu membenahi masalah ini.

Saya yakin jika kita lakukan bersama-sama dan terus menerus, insya Allah masalah-masalah tersebut akan dapat diselesaikan satu persatu. Dan di luar masalah di atas, masalah-masalah lain yang perlu segera diberikan solusinya dalam rangka wisata halal ini juga harus diperhatikan. Misalnya saja ketersediaan rest area di berbagai kota/kabupaten bagi wisatawan yang menggunakan jalur darat.

Saya pun berharap masyarakat, terutama yang bersentuhan langsung dengan kawasan wisata dan mencari nafkah dari situ untuk meningkatkan kualitas pelayanannya serta mampu memperbaiki sikap dan perilaku yang membuat wisatawan semakin nyaman dan merasakan suasana yang sesuai ajaran Islam. Sudah banyak dibuktikan bahwa pariwisata ini mampu menaikkan taraf hidup masyarakat. Maka dengan memberikan kenyamanan melalui keramahan dari masyarakat, insya Allah para wisatawan ini akan kembali lagi dan mengajak keluarga, saudara atau temannya berkunjung ke lokasi tersebut.

Mengakhiri tulisan ini, saya mengajak seluruh masyarakat Sumbar baik di ranah maupun rantau, dan juga masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungannya kepada Sumbar yang mewakili Indonesia, yang akan berlaga di Abu Dhabi. Sumbar dinominasikan sebagai World’s Best Halal Destination dan World’s Best Halal Cullinary Destination. Website terkait bisa mengunjungi www.itwabudhabi.com/halal-tourism. Harapan kita tentunya, Sumbar bisa mendapatkannya. Dan ujungnya membawa kebaikan kepada masyarakat Sumbar secara luas. *** (by akral/tim e-gov)

berita yang sama dimuat di Harian Padang Ekspres, 19 Oktober 2016