WAGUB JAMU MAKAN MALAM PESERTA CILS CONFERENCE
Berita Utama Bagian Pemberitaan Biro Humas(Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) 04 Oktober 2016 13:00:09 WIB
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengundang peserta The 7th Center for International Law Studies (CILS) Conference untuk menikmati jamuan makan malam di Auditorium Gubernuran, Senin (3/10) malam.
Selain dijamu dengan ragam kuliner khas Sumbar, peserta dan tamu yang hadir juga disuguhi berbagai tarian tradisional Sumbar seperti Tari Pasambahan, Tari Rantak, dan Tari Piriang yang mengundang sorak kagum dan tepuk riuh serta berhasil membuat peserta dan tamu yang hadir meninggalkan tempat duduk mereka agar bisa lihat penampilan seni itu lebih dekat. Tidak terkecuali dua tamu undangan, Hikmahanto Juwana dan Melda Kamil Ariadno, dua pakar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) yang menjadi keynote speakers dalam konferensi yang telah dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (3/10) pagi dan berlangsung hingga Selasa (4/10) di Universitas Andalas (Unand), Padang.
Wagub mengucapkan terima kasih kepada UI dan CILS karena telah memilih Unand secara khusus, dan Sumbar secara umum, sebagai tuan rumah Konferensi CILS yang ke-7.
Kemudian, Nasrul Abit mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar siap mendukung dan akan terus menyambut dengan penuh suka pertemuan-pertemuan ilmiah dan diskusi-diskusi akademik seperti yang ditaja oleh CILS bersama Unand guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Sumbar.
"Kami tidak punya minyak bumi, gas alam, kandungan mineral tanah kami barangkali tidak sekaya daerah lain di Indonesia, namun kami punya sumber daya manusia dan ini modal utama kami yang akan terus dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan keilmuan seperti ini," sebutnya.
Terkait 'Maritime Affairs' yang diangkat sebagai topik utama dalam konferensi ini, Nasrul Abit berharap akan ada pemikiran dan gagasan segar yang aplikatif yang dapat diadopsi Pemprov Sumbar untuk menjaga dan memaksimalkan potensi maritimnya.
"Sumbar memiliki garis pantai yang cukup panjang, lautan yang membentang, dan banyak nelayan. Namun keamanan perairan belum terjaga sepenuhnya. Potensi-potensi ekonomi kelautan baik pangan, transportasi, maupun pariwisata juga belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, kami berharap ini (Konferensi CILS) dapat membuahkan masukan-masukan yang berguna bagi kami untuk menggarap dan menjaga seluruh potensi ini dengan baik" harapnya.
The CILS Conference adalah konferensi tahunan yang telah diselenggarakan oleh CILS sejak tahun 2010 silam. The 7th CILS International Conference on Maritime Affairs adalah konferensi ke-7 yang diadakan di Sumbar berkolaborasi dengan Unand dimana masalah-masalah kemaritiman diangkat sebagai topik utama.
Topik utama ini akan didiskusikan secara paralel melalui 5 (lima) sesi dengan sub-topik antara lain Maritime Security, Maritime Connectivity, Marine Environment, Marine Resources, dan General Topic.
Selain dijamu dengan ragam kuliner khas Sumbar, peserta dan tamu yang hadir juga disuguhi berbagai tarian tradisional Sumbar seperti Tari Pasambahan, Tari Rantak, dan Tari Piriang yang mengundang sorak kagum dan tepuk riuh serta berhasil membuat peserta dan tamu yang hadir meninggalkan tempat duduk mereka agar bisa lihat penampilan seni itu lebih dekat. Tidak terkecuali dua tamu undangan, Hikmahanto Juwana dan Melda Kamil Ariadno, dua pakar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) yang menjadi keynote speakers dalam konferensi yang telah dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (3/10) pagi dan berlangsung hingga Selasa (4/10) di Universitas Andalas (Unand), Padang.
Wagub mengucapkan terima kasih kepada UI dan CILS karena telah memilih Unand secara khusus, dan Sumbar secara umum, sebagai tuan rumah Konferensi CILS yang ke-7.
Kemudian, Nasrul Abit mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar siap mendukung dan akan terus menyambut dengan penuh suka pertemuan-pertemuan ilmiah dan diskusi-diskusi akademik seperti yang ditaja oleh CILS bersama Unand guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Sumbar.
"Kami tidak punya minyak bumi, gas alam, kandungan mineral tanah kami barangkali tidak sekaya daerah lain di Indonesia, namun kami punya sumber daya manusia dan ini modal utama kami yang akan terus dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan keilmuan seperti ini," sebutnya.
Terkait 'Maritime Affairs' yang diangkat sebagai topik utama dalam konferensi ini, Nasrul Abit berharap akan ada pemikiran dan gagasan segar yang aplikatif yang dapat diadopsi Pemprov Sumbar untuk menjaga dan memaksimalkan potensi maritimnya.
"Sumbar memiliki garis pantai yang cukup panjang, lautan yang membentang, dan banyak nelayan. Namun keamanan perairan belum terjaga sepenuhnya. Potensi-potensi ekonomi kelautan baik pangan, transportasi, maupun pariwisata juga belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, kami berharap ini (Konferensi CILS) dapat membuahkan masukan-masukan yang berguna bagi kami untuk menggarap dan menjaga seluruh potensi ini dengan baik" harapnya.
The CILS Conference adalah konferensi tahunan yang telah diselenggarakan oleh CILS sejak tahun 2010 silam. The 7th CILS International Conference on Maritime Affairs adalah konferensi ke-7 yang diadakan di Sumbar berkolaborasi dengan Unand dimana masalah-masalah kemaritiman diangkat sebagai topik utama.
Topik utama ini akan didiskusikan secara paralel melalui 5 (lima) sesi dengan sub-topik antara lain Maritime Security, Maritime Connectivity, Marine Environment, Marine Resources, dan General Topic.
Sebelumnya secara berurutan Konferensi Tahunan CILS telah diselenggarakan di sejumlah lokasi seperti UI di Depok (2010 dan 2014), Universitas Gajah Mada di Yogyakarta (2011), Universitas Hasanuddin di Makassar (2012), Universitas Syiah Kuala di Aceh (2013), dan Universitas Airlangga di Surabaya (2015).