Sawahlunto Internasional Songket Carnival 2016

Sawahlunto Internasional Songket Carnival 2016

Wsata Budaya () 29 Agustus 2016 11:18:25 WIB


Sawahlunto - Dalam Rangka meningkatkan promosi songket silungkang kota sawahlunto Provinsi Sumatera Barat Pada tahun 2016 ini pemerintah kota sawahlunto serta bersama masyarakat kota sawahlunto kembali melaksanakan Sawahlunto Internasional Songket Carnaval (sisca) II Kamis 25 - 27 Agustus 2016.

Sawahlunto International Songket Carnival merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan di Kota Sawahlunto. Pada hari pertama, kegiatan tersebut diisi dengan agenda Pawai Budaya yang menampilkan berbagai kreasi busana berbahan songket yang dilakukan oleh kelompok masyarakat, organisasi sosial, dinas instansi pemerintah, BUMN, sekolah dan sebagainya serta melibatkan desainer-desainer lokal.

Selanjutnya, pada hari kedua diselenggarakan Konferensi Songket yang akan mengulas songket sebagai aset budaya dan pengembangannya dengan peserta yang terdiri dari perajin songket, peserta pameran songket, praktisi budaya, desainer, serta pemerhati Silungkang.

Hadir sebagai salah satu narasumber dalam konferensi tersebut adalah Sekretaris Ditjen IKM Busharmaidi yang memaparkan program pembinaan industri fesyen tenun Ditjen IKM Kementerian Perindustrian.

Dengan adanya festival ini, Pemanfaatan kekayaan budaya lokal, seperti songket, dalam industri akan mengangkat nama Indonesia karena keunikan dan keunggulannya. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal IKM Euis Saedah saat mewakili Menteri Perindustrian, bersama Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, membuka Sawahlunto International Songket Carnival, 25 Agustus 2016 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Songket merupakan produk tekstil yang telah dikenal sebagai warisan budaya. Songket dikenal bukan hanya karena keindahan kilau benang emas dalam berbagai motif yang unik saja, melainkan juga karena fungsi sosialnya sebagai alat kelengkapan kostum tradisional.

Salah satu jenis songket yang memiliki sejarah panjang adalah Songket Silungkang dari Sumatera Barat. Songket Silungkang dikenal sebagai sebuah produk peradaban bernilai tinggi yang diminati oleh banyak wisatawan dan telah menjadi salah satu sumber ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat dan pariwisata Sawahlunto.

“Saya berharap Silungkang dapat terus menjadi inspirasi, tak hanya menjadi objek budaya, tetapi juga dapat menjadi sumber kreasi terutama bagi para desainer dan pelaku industri kreatif sehingga dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” papar Euis dalam kesempatan tersebut.

Terkait dengan pengembangan industri fesyen, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian telah lama menaruh perhatian khusus terhadap pembinaan Tenun Silungkang melalui pembentukan UPT Tekstil, bantuan mesin dan peralatan tenun serta berbagai pelatihan.

Selain itu, dukungan terhadap IKM Songket Silungkang juga pernah diberikan kepada Pertenunan Jembatan Merah Silungkang berupa promosi advertorial di Media Indonesia.

“Tenun Sumatera Barat selalu menjadi primadona dalam berbagai pameran karena sarat dengan proses inovasi dan kreativitas. Tenun Silungkang menjadi istimewa, salah satunya pernah mendapatkan penghargaan One Village One Product (OVOP) dari Kementerian Perindustrian,” ujar Dirjen IKM.