FERMENTASI JERAMI

FERMENTASI JERAMI

Peternakan YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 29 Juli 2016 15:15:15 WIB


Pemenuhan kebutuhan hijauan pakan ternak saat musim kemarau sering terkendala sulitnya mencari hijauan segar untuk pakan ternak. Keterbatasan air saat musim kemarau menjadikan hijauan terbatas karena sulit tumbuh. Sementara itu disisi lain ketersediaan jerami padi melimpah saat menjelang kemarau karena biasanya saat tersebut jatuh panen raya padi sawah. Salah satu cara antisipasi untuk pengadaan hijauan saat musim kemarau adalah dengan memanfaatkan jerami, tetapi karena jerami masih miskin nutrisi maka perlu diolah lebih dahulu agar lebih baik kandungan gizinya. Salah satu pengolahan jerami yang layak untuk dicoba dan dilakukan adalah dengan Fermentasi Jerami.

Contoh I : Proses Pembuatan Jerami Fermentasi

Bahan-bahan dan peralatan:
• 1 ton jerami padi yang sudah kering
• 20-25 lt Molases/Gula pasir yg dilarutkan
• Probiotik / EM4
• 250-300 lt : Air untuk melarutkan probiotik dan molases /15 lt untuk jerami basah
• Terpal/Plastik/Gelaran
• Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
• Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik

Cara membuat fermentasi jerami padi :

  • Bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm ditumpuk 
  • Sediakan Terpal/Plastik/Gelaran
  • Larutkan bahan diatas tadi menjadi satu sesuai dengan perbandingannya,lalu siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran probiotik/Em4, Molase dan air.
  • Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  • Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami ditutup ke dalam Terpal/Plastik/Gelaran sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat. 
  • Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul

Cara Pemakaian Jerami Fermentasi
Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari tempat penyimpanan supaya ditutup kembali dengan rapat, terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan.

Contoh II : Proses Pembuatan Jerami Fermentasi 

Pembuatan fermentasi jerami dilakukan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Dimana untuk kapasitas 10 ton dapat dibuat bangunan dengan ukuran 4 x 5 m. Lantai dasar dapat dibuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dan ditinggikan dari tempat sekitarnya, tanpa didinding. Bahan bangunan menggunakan kayu atau bambu. Untuk atap dapat berupa seng atau bahan yang tersedia di tempat. Jarak lantai ke atap 3 m.

Proses fermentasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap fermentasi dan pengeringan

Tahap pertama
- Jerami padi yang baru dipanen dengan kadar air 65% dipotong-potong sepanjang 10-15 cm
- Kemudian ditumpuk ditempat yang telah disediakan dengan ketinggian 20 cm
- Taburi urea dan probiotik secara merata dengan takaran masing-masing 5 kg untuk setiap 1 ton jerami padi
- Tambahkan lagi timbunan jerami padi setebal 20 cm lalu taburi lagi urea dan probiotik secara merata, demikian seterusnya sampai tumpukan jerami padi mencapai 1-2 m
- Diamkan selama 21 hari, agar proses fermentasi berlangsung secara sempurna

Tahap kedua
- Tumpukan jerami padi yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung
- Setelah kering jerami fermentasi dapat diberikan kepada sapi sebagai pakan pengganti rumput segar

Hasil fermentasi jerami yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut

  • Baunya agak harum
  • Warnanya kuning agak kecoklatan ( warna dasar jerami masih nampak kelihatan.
  • Teksturnya lemas(tidak kaku)
  • Tidak busuk dan tidak berjamur

Pemberian pada Ternak
Jerami padi yang difermentasi dijadikan sebagai pakan berserat utama untuk ternak sapi, diberikan sebanyak 6-8 kg/ekor/hari. Sedangkan pakan konsentrat diberikan sebanyak 1 % dari berat badan Formula ransum pakan konsentrat dapat disesuaikan dengan bahan yang ada ditempat, salah satu contoh formula ransum pakan konsentrat adalah 2 bagian dedak, 1 bagian jagung dan 1 bagian bungkil kelapa dan ditambahkan vitamin mineral sebanyak 1 kg untuk setiap 100 kg pakan konsentrat.

Contoh III: Pembuatan Jerami Fermentasi

Proses Pembuatan Jerami Padi Fermentasi
Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem terbuka. Proses fermentasi terbuka dilakukan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah : 1 ton jerami padi segar, Probion (probiotik) 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.

Cara Pembuatan :

  • Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan. Pada tahap pertama, jerami padi yang baru dipanen dari swah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan, dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%. 
  • Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan hingga ketinggian sekitar 3 meter. Setelah pencampuran dilakukan secara merata, kemudian didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan baik.
  • Tahap kedua adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi fermentasi dapat diberikan pada ternak sebagai pakan pengganti rumput segar.

www.agrobisnisinfo.com/2015/09/jerami-fermentasi-panduan-lengkap-cara.html