Pariwisata Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Artikel () 24 Juni 2016 11:20:15 WIB


Oleh : Teguh Gunung Anggun

 

Pengertian pariwisata sangat berkaitan erat dengan fungsi dan peran pariwisata yang diberikan terhadap perkembangan ekonomi rakyat dan pendapatan asli daerah. Pariwisata sektor yang dapat menunjang suatu daerah. Banyak daerah maupun negara dari berbagai pengalamannya, ternyata pariwisata itu yang bisa memberikan dampak yang lebih luas untuk memberikan kehidupan bagi masyarakat dan daerah nya, mulai dari usaha besar, usaha kecil serta pedagang kaki lima.

Apabila ditanya, dimanakah tempat favorit anda berwisata selain Bali ?, mungkin anda akan menyebutnya Sumatera Barat sebagai jawabanya. Alamnya yang masih natural memiliki nilai keindahan tersendiri. Pariwisata di Ranah Minang banyak menyungguhkan berbagai jenis wisata alternatif. Wisata alam dengan, lembah dan pegunungan,  bangunan khasnya, serta wisata kuliner yang salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Selain wisata alam lembah dengan pegunungan ini serta banyak dijumpai wisata pantainya yang tak kalah indah. Objek wisata yang eksotik dengan panorama alam, wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Wisata pantai, serta pulau – pulau kecilnya banyak di jumpai di daerah ini, seperti Pantai Padang, Kawasan Madeh, Ngarai Sianok,Batu Simalin Kundang serta Kepuluan Mentawai dan masih banyak lainnya.

Sumbar bukan hanya menyungguhkan wisata alam saja. Di Ranah Minang ini juga terdapat wisata budaya dengan legenda nya, kesenian dan mito – mitos yang ceritanya tersohor sampai ke pelosok negeri, bahkan kulinernya yang sangat terkenal sampai manca negara. Sumbar merupakan daerah tujuan wisata yang sangat kompleks, hampir semua ada di daerah ini. Menikmati ke indahan alamnya, adat dengan legendanya dan budaya, sekaligus menikmati berbagai macam kuliner yang sangat fenomenal, wisata mana yang akan anda pilih ?

Pariwisata memberikan pengaruh tersendiri bagi perkembangan perekonomian di daerah ini. Dengan adanya tempat – tempat wisata daerah Sumatera Barat, dapat memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat setempat , serta membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pariwisata ikut berkontribusi meningkatkan kemampuan kerja dan usaha. Dengan adanya pembangunan objek wisata secara lansung dan tidak lansung dapat meningkatkan kesempatan kerja dan tempat usaha. Satu objek wisata yang dikelola dengan baik akan memberi peluang belasan usaha ekonomi dan membuka kesempatan  kerja bagi puluhan hingga ratusan orang.

Pembangunan objek wisata meningkatkan kesempatan kerja, misalnya dilihat dari segi akomodasi, hotel , restoran, angkutan wisata, taman rekreasi dan cendra mata. Adanya tempat wisata juga akan dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengeluaran atau perbelanjaan pengunjung akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi masyarakat setempat. Masyarakat setempat banyak memanfaatkan tempat – tempat wisata sebagai ladang untuk mencari nafkah.

DR. Yuswandi A. Temanggung – ( Direktur Jendral Keuangan Daerah) menyatakan, “ bahwa Indonesia pernah mengalami masa emas perkembangan pariwisata. Pada tahun 1995, sektor pariwisata sempat menjadi sektor penghasil devisa terbesar, dengan perolehan devisa sekitar 15 Milyar dollar AS, ketika ekspor kayu, tekstil dan migas mengalami penurunan “. Sektor pariwisata memiliki kontribusi bermakna bagi meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), terutama bila dikaitkan dengan sektor perhotelan dan restoran.

Kerjasama dengan mensinergikan antara Pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam mengembangkan sektor wisata di Sumatera Barat, agar dapat terwujudnya manajemen pariwisata yang baik pada seluruh aspek pendukung, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap daya tarik wisatawan yang pada gilirannya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar.

Untuk itu Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan keberhasilan sektor pariwisata, antara lain dengan mengalokasikan dana APBD yang proposional untuk membiayai pembangunan infrastruktur ke pariwisataan (seperti jalan listrik dan telekomunikasi), menfasilitasi masyarkat dan pihak swasta dalam mengelola potensi wisata (seperti wisata budaya, wisata kuliner dan wisata alam), serta promosi dan pemasaran potensi wisata di daerah. (TGA)