Waspadai Makanan Mengandung Zat Berbahaya di Bulan Ramadhan

Layanan Kesehatan Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 09 Juni 2016 09:44:13 WIB


Marhaban Ya Ramadhan. Menyambut bulan suci yang penuh berkah ini, kebutuhan makanan masyarakat semakin meningkat, namun masih saja ditemukan makanan mengandung Zat kimia berbahaya beredar di masyarakat. Fenomena seperti ini memang rutin terjadi selama bulan puasa, dan menjelang Idhul Fitri. Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dan hati-hati memilih makanan untuk berbuka puasa dan lebaran.

 

Menjelang lebaran dan selama bulan puasa permintaan produk makanan cenderung  meningkat, otomatis diikuti oleh peningkatan pasokan di pasaran. Situasi ini sering dimanfaatkan oleh para pelaku usaha pangan untuk berbuat nakal dan curang terhadap konsumennya guna meraup keuntungan lebih besar.

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga 16 Juni 2015 telah menemukan sekitar 571 juta makanan kadaluarsa dan mengandung  zat kimia berbahaya. Diantaranya makanan berbuka puasa seperti takjil. Temuan terbaru panganan mengandung zat kimia berbahaya jelang ramadhan adalah Mie, tahu dan minuman es di Sibolga Sumatera Utara.

 

Menurut pakar gizi Tirta Prawita Sari, zat pewarna yang terbuat dari bahan kimia berbahaya dalam panganan dapat menyebabkan kanker, gagal ginjal dan gangguan fungsi hati, karena dalam zat pewarna terdapat Rhodamin B. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melarang penggunaan Rhodamin B pada makanan.

 

Di Indonesia untuk mengantisipasi beredarnya makanan mengandung zat kimia berbahaya, sebenarnya sudah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Bahkan BPOM telah melakukan MOU dengan Kementerian Dalam Negeri, dan membentuk tim pengawasan terpadu, di 11 Provinsi, 25 Kabupaten dan Kota. Namun Undang-Undang dan MOU tersebut, akan efektif apabila dibarengi kesadaran masyarakat Indonesia dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sehat.

 

Kewaspadaan masyarakat terhadap makanan yang mengandung zat kimia berbahaya bisa disalurkan lewat layanan pengaduan bebas pulsa, dengan menelpon halo BPOM 1500533 untuk melaporkan temuan makanan berbahaya di sekitarnya.

 

Cara termudah dapat dilakukan agar terhindar dari panganan yang mengandung zat kimia berbahaya adalah, saat berbuka puasa cukup meminum satu gelas air putih dan memakan beberapa kurma, makan nasi secukupnya yang mengandung asupan gizi seimbang lainnya. Ketika hendak membeli makanan buka puasa dan lebaran harus memperhatikan kebersihan makanan, minuman dan tempat berjualan yang digunakan oleh pedagang.