Sumbar Dirikan 28 Toko Tani di 12 Kabupaten/Kota Antisipasi Gejolak Harga

Sumbar Dirikan 28 Toko Tani di 12 Kabupaten/Kota Antisipasi Gejolak Harga

Berita Utama YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 16 Mei 2016 08:07:11 WIB


Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menghadiri Launching dan Pertemuan Pelatihan Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan)/Toko Tani Indonesia (TTI) Provinsi Sumatera Barat dengan tema “Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI)," Jumat 13 Mei 2016 di Hotel Grand Zuri Padang. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Sri Sulihanti mewakili Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatera Barat Effendi, Perwakilan Dinas Pertanian Sumatera Barat, Perwakilan Dinas Perkebunan Sumatera Barat, Perwakilan Bank Nagari, Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, dan Gapoktan/Toko Tani Indonesia Kab/Kota Se Sumatera Barat.

Irwan Prayitno mengatakan hadirnya Gapoktan dan Toko Tani Indonesia di Sumbar, diharapkan dapat memberikan keuntungan kepada petani, maupun kepada masyarakat seluruhnya. “Semoga program pemerintah ini dapat mencegah terjadinya inflasi kenaikan harga bahan pangan,” tambah Irwan Prayitno, Jumat (13/5). Ia berharap, kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar agar mensupport kegiatan Gapoktan dan Toko Tani Indonesia dengan dianggarkan khusus dari APBD. “Nanti akan kita usulkan bersama ke DPRD Provinsi Sumbar untuk mendukung kegiatan Gapoktani dan Toko Tani Indonesia,” ucap Irwan Prayitno.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Effendi, da­lam kegiatan Launching Ga­poktan/ Toko Tani Indonesia (TTI), Jumat (13/5), me­njelaskan melalui Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) yang terealisasi dalam kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI), pemerintah pusat menargetkan tahun ini berdiri seribu TTI di seluruh Indonesia. TTI didirikan oleh gabungan kelompok tani (gapoktan), minimal satu gapoktan mendirikan 2 unit TTI.

“Kita di Sumatera Barat memang sering mengalami inflasi akibat kenaikan harga pangan, seperti beras, cabai merah, dan bawang. Ini salah satunya disebabkan rantai penjualan yang terlalu panjang, di situ biasanya ada permainan. Ini kita potong dengan adanya TTI,” jelasnya.

Dalam pendirian toko tani, setiap gapoktan mendapat suntikan bantuan modal masing-masing Rp 200 juta. Di Sumatera Barat TTI telah berdiri di 6 Kota masing-masing di Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Pariaman, Solok, Sawahlunto. Selanjutnya di 6 Kabupaten, yakni Pasaman Barat, Agam, Solok, Sijunjung, Pesisir Selatan, dan Dharmasraya.

Sementara, Kepala Pusat Penganekaragaman Kon­sum­si dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementan RI, Sri Sulihanti mengatakan, Prog­ram Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) merupakan program trobosan yang baru dikerjakan pada tahun 2016.

Adapun tujuan­nya untuk menyediakan pa­ngan murah dan berkualitas. Stabilisasi pasokan dan harga pangan terutama untuk pa­ngan-pangan pokok dan stra­tegis seperti beras, cabai dan bawang merah. “Saat ini fokus ke beras,” tuturnya.

Ia menambahkan, tahun ini akan ada 1.000 Toko Tani di seluruh Indonesia, di mana 500 Gapoktan minimal me­miliki 2 Toko Tani Indonesia. Dengan memberikan bantuan dan subsidi sehingga petani mendapatkan keun­tu­ngan. ”Toko Tani ini diharapkan menjadi solusi yang permanen untuk mengatasi gejolak har­ga pasar,” tambahnya.