Pepatah Korea untuk Reformasi Birokrasi

Kepegawaian () 03 Maret 2016 14:19:09 WIB


"Perjalanan seribu kilometer, dimulai dari satu kilometer" demikian bunyi sebuah pepatah Korea. Menteri Dalam Negeri Republik of Korea HE Hong Yunsik mengutip kembali pepatah tersebut di depan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi saat keduanya bersua untuk meresmikan Pusat Kerjasama Indonesia-Korea, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (3/3).

Pepatah dari negeri ginseng itu disampaikan untuk menyemangati Indonesia yang sedang memulai langkah menerapkan e-government. Tidak salah rasanya jika Indonesia bekerjasama dan menimba ilmu dari Republik Of Korea. Seperti dikatakan, Hong Yunsik, negaranya dinilai PBB sebagai kampiun dalam penerapan reformasi birokrasi. Pelayananan birokrasi prima di Korea tidak lepas dari penerapan e-goverment.

Hong secara tulus menyampaikan sangat senang bisa bekerjasama terkait e-government untuk menciptakan pemerintah yang bersih, transparan, efektif dan efisien.

"Pemerintah Korea senang bisa menjadi bagian untuk mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo," kata Hong Yunsik.

Kerjasama e-goverment ini, kata Hong bisa menjadi batu loncatan untuk kerjasama yang lebih mendalam antar kedua negara. "Kami bisa menjadi mitra terpercaya untuk mendukung reformasi birokrasi di Indonesia," katanya.

Pertemuan delegasi kedua negara memang berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Menteri Yuddy dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya terhadap masalah di Semenanjung Korea yang sedang memanas. Dia berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan sebaik-baiknya.

Dia mengatakan dengan e-government akan menjadi langkah perbaikan terhadap pola tata kelola pemerintahan. "Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung jalannya administrasi pemerintahan dan pembangunan proses bisnis pemerintahan yang terintegrasi, efektif, dan efisien.

Menteri Hong pada hari yang sama juga memberi kuliah umum kepada jajaran pegawai negeri sipil di Sekretarian Negara, Kementerian PANRB dan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kuliah umum disampaikan di Ruang Rapat Kabinet Sekretariat Negara.

Dalam kuliah tersebut Hong menyampaikan jejak perjuangan Republik Of Korea untuk menciptakan birokrasi yang prima dalan melayani rakyat. Dia mengatakan ada tiga kunci mewujudkan reformasi birokrasi yaitu kepemimpinan yang kuat, partisipasi atau kemauan dari para birokratnya, serta komitmen dukungan anggaran dari pemerintah. "Satu persen dari anggaran kami khusus untuk pengembangan e-government," ujarnya.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada para PNS yang hadir menyatakan jika ingin mengikuti jejak korea, Indonesia tidak bisa lagi meniti satu per satu tangga kemajuan. "Kita harus melakukan lompatan," paparnya.

Setelah memberi kuliah di Sekretariat Negara, menteri Hong kembali ke kantor Kementerian PANRB untuk mengikuti makan malam dengan Menteri Yuddy. Dalam makan malam, Menteri Hong disambut tari-tarian khas Indonesia, koor Paduan Suara yang mengenakan pakaian-pakaian tradisional.

Bahkan Menteri Hong juga ikut bernanyi bersama band Kementerian PANRB yang membawakan lagu pop Korea. Menteri Hong menyatakan sangat senang dengan sambutan dan acara meriah yang digelar untuk delagasi dari Korea.

Dia kembali menyatakan komitmennya untuk bekerjasama bersama Indonesia untuk menerapkan e-goverment demi terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan, efektif dan efisien. Untuk memperkuat pernyataanya dia mengutip kembali pepatah Korea, " Kalau pertama kali bertemu, hubungan kita tamu. Dua kali bertemu, kita adalah teman, kalau tiga kali bertemu kita jadi keluarga. Hari ini saya sudah dua kali bertemu Anda," kata Menteri Hong kepada Menteri PANRB Yuddy.

Kemudian Hong menutup pertemuan itu dengan pepatah lain, "Kalau ingin pergi cepat, kita jalan sendiri. Kalau ingin pergi jauh, kita jalan bersama. Kita punya tujuan besar untuk pembangunan reformasi birokrasi dan penerapan e-government. Anda pasti butuh teman sejati. Kami ingin menjadi teman dan sahabat dalam perjalanan yang cukup jauh ini," ucap Menteri Hong