GUBERNUR HADIRI PERTEMUAN TAHUNAN INDUSTRI KEUANGAN 2016
Berita Utama Bagian Pemberitaan Biro Humas(Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) 25 Februari 2016 17:13:08 WIB
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menghadiri acara pertemuan tahunan industry keuangan 2016 di Hotel pangeran Beach, Padang, Rabu (24/02/2016). Dalam sambutannya, Irwan Prayitno menyatakan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Tentunya kami juga mengharapkan bahwa dampak dari pertemuan ini kepada ekonomi yang ada di Sumatera Barat untuk kemudian bisa mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Kami juga menghendaki keterlibatan dan peran serta bapak ibu sekalian dalam membangun ekonomi di Sumatera Barat.” Jelasnya.
Beliau juga mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi saat ini sedang melambat yang itu tidak sesuai dengan harapan namun beliau yakin dengan ketahanan dalam menjaga perbankan masing-masing Sumatera Barat bisa tetap eksis dalam pertumbuhan ekonominya.
Sementara itu Nurnas Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sumatera Barat mengatakan pertemuan ini memiliki momentum yang tepat untuk mempercepat pembangunan daerah. Beliau juga mengharapkan agar terbangunnya sinergisitas antara kepala daerah dengan pelaku industri jasa keuangan untuk bersama-sama membangun daerah Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, Indra Yuheri selaku Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat dalam sambutannya juga mengatakan, Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Sumatera Barat 2016 ini merupakan forum silaturahmi dan komunikasi seluruh pelaku jasa keuangan dan pemangku kepentingan wilayah Sumatera Barat sekaligus pemaparan pencapaian kinerja dan proyeksi pertumbuhan industri jasa keuangan baik secara nasional maupun regional Sumatera Barat. Berdasarkan data Bank Indonesia, Perekonomian wilayah Sumatera Barat pada triwulan III 2015 tumbuh sebesar 4,71% (yoy), melemah dibandingkan dengan triwulan II 2015 yang mencapai 5,31% (yoy). Turunnya harga komoditas internasional dan permintaan ekspor dari negara mitra dagang utama berdampak pada penurunan kinerja ekspor. Berdasarkan sektor lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja industri pengolahan, industri perdagangan besar dan eceran, industri reparasi mobil dan motor, dan industri transportasi dan komunikasi. “Upaya peningkatan pertumbuhan juga memerlukan penguatan pada pengembangan ekonomi daerah. Upaya pemerintah yang telah dilakukan untuk menguatkan ekonomi daerah yaitu perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas administrasi dan revitalisasi ekonomi desa sangat membantu dalam menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif untuk menggiatkan ekonomi dan peran serta masyarakat di daerah"jelasnya.