Waduh! Sembilan Orang Tewas karena DBD di Sumatera Barat

Layanan Kesehatan Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 13 Januari 2016 15:56:18 WIB


PADANG - Sembilan warga meninggal dunia akibat serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Barat. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat mencatat, ada 161 kasus demam berdarah dengue (DBD) di 19 kabupaten/kota di provinsi itu. Dari data tersebut, sudah sembilan kasus berujung pada kematian dari awal Desember 2015 hingga kemarin.

Kepala Dinkes Sumbar Rosnini di Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (30/12/2015) menyebutkan, Desember saja ada 161 kasus dengan sembilan kematian. Ia menjelaskan, kasus kematian masing-masing terjadi di Kota Sawahlunto (1), Kabupaten Sijunjung (1), Kota Padang Panjang (1), dan Kabupaten Dharmasraya (6). Tiga daerah tersebut sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.

Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Dharmasraya, Syafrizal Ucok, mengatakan, pemerintah daerah memutuskan menetapkan status KLB DBD karena sudah ada warganya yang meninggal dunia. Saat ini sebanyak 10 dari 20 orang yang dirawat di RSUP Sungai Dareh dinyatakan positif menderita DBD.

Syafrizal menuturkan, pemerintah setempat bersama pihak terkait tengah melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi meluasnya kasus DBD. "Sekarang pemda sedang lakukan fogging, aparatur nagari gotong royong membersihkan yang kotor-kotor," ujarnya. Status KLB di Kabupaten Dharmasraya ditetapkan sejak 28 Desember 2015 hingga batas waktu yang tidak ditentukan. "Kita terus evaluasi. Kalau tidak ada masyarakat yang dirawat, status KLB bisa dicabut," katanya.

Pj Bupati Kabupaten Sijunjung, Mudrika, mengatakan, sudah belasan orang yang terjangkit DBD, satu di antaranya meninggal dunia. Status KLB ditetapkan semenjak 25 Desember 2015. Ia berharap, dengan penetapan status KLB DBD, pemerintah setempat bersama pihak terkait serius menanganinya. Sehingga, tidak ada lagi tambahan korban jiwa akibat DBD.

"Iya, saya tetapkan KLB biar serius penanganannya agar tidak bertambah (penderitanya). Kita khawatir daerah tetangga sudah banyak yang terjangkit," ujar Mudrika.

Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf mengatakan, pemda menetapkan status KLB DBD sejak delapan hari lalu karena ada satu warga yang meninggal. Saat ini, ia menuturkan, pemda aktif menyosialisasikan sejumlah program untuk meminimalisasi merebaknya kasus DBD. "Saat ini, dari sembilan orang yang dirawat akibat DBD, tujuh pasien sudah pulang," jelasnya dikutip dari republika.co.id. (***) - See more at: http://www.gosumbar.com/berita/baca/2016/01/01/waduh-sembilan-orang-tewas-karena-dbd-di-sumatera-barat#sthash.X8ScQKCn.dpuf