Sumbar Timba Banyak Pengalaman dari Jepang

Sumbar Timba Banyak Pengalaman dari Jepang

Artikel Yongki Salmeno(Yongki Salmeno) 29 Desember 2015 09:26:42 WIB


Provinsi Sumatera Barat memperoleh banyak pengalaman dalam pelaksanaan budidaya padi melalui program bantuan yang diberikan pihak Jepang melalui JICA (Japan International Corporation Agency). Melalui program ini sejumlah petugas pertanian dan pemberdayaan masyarakat Sumatera Barat diberikan kesempatan untuk belajar teknik budidaya padi dan studi banding langsung di Jepang.

Program bantuan pemerintah Jepang tersebut menurut Kepala Badan Pemberdayaan Mayarakat (BPM) Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syafrizal, MM telah berlangsung sejak tahun 2013 dan berakhir pada Desember 2015. Melalui program ini petugas pertanian dan pemberdayaan masyarakat Sumatera Barat difasilitasi oleh pemerintah Jepang untuk belajar tentang teknik budidaya padi di Balai Penelitian Pertanian Provinsi Kagawa Jepang dan berkunjung ke sejumlah koperasi pertanian padi di daerah tersebut.

Sebaliknya peneliti dan ahli budidaya padi dari Kagawa Jepang juga dikirim ke Sumatera Barat untuk mengamati masalah dan peluang dalam budidaya padi di Sumatera Barat. Biaya pelaksanaan program ini berupa hibah dari pemerintah Jepang melalui JICA. Program tersebut berakhir  ditandai dengan penyampaian laporan akhir tim peneliti asal Jepang di ruang rapat Gubernuran, Jumat (18/12/2015)

Menurut Fujita, koordinator program dan peneliti padi dari Jepang, teknik budidaya padi dipilih sebagai objek kegiatan mengingat bahwa padi merupakan komoditi yang sangat penting bagi masyarakat Sumatera Barat. Diharapkan dengan meningkatkan pengetahuan dan teknik budidaya padi di Sumatera Barat dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas padi yang dihasilkan. Dengan demikian pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Di Jepang selama 10 hari peserta pelatihan belajar teori budidaya padi di kelas dan praktek lapangan di Balai Penelitian Pertanian Provinsi Kagawa. Di sini peserta diperkenalkan dengan teknik budidaya padi yang lebih efisien sehingga mampu menghasilkan bibit padi unggul, berkualitas baik dan tinggi produksinya. Peserta juga diperkenalkan dengan teknologi mekanisasi pertanian yang serba canggih yang umum digunakan petani di Jepang. Dengan teknologi tersebut, meski luas lahan pertanian di Jepang sangat terbatas, namun masih mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

Sebaliknya tim ahli padi dari Balai Penelitian Pertanian Kagawa yang terdiri dari Fujita, Takuma, Miki dan Murakami berkesimpulan teknik budidaya padi di Sumatera Barat sudah baik dan benar. Namun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Diantaranya belum semua masyarakat petani menggunakan bibit padi unggul yang baik dan bersertifikat. Padahal bibit tersebut sudah disediakan pemerintah. Akibatnya tentu saja produksi padi yang dihasilkan tidak mencapai jumlah dan kualitas yang diharapkan. Meski lahan sawah yang tersedia cukup luas, namun produk yang dihasilkan masih belum memadai.

Untuk mengurangi dan efisiensi jam kerja petani Fujita juga menganjurkan untuk melakukan mekanisasi pertanian. Namun hal ini perlu dilakukan secara hati-hati dan perlu pengkajian lebih lanjut karena berdampak terhadap biaya yang harus dikeluarkan serta kesempatan kerja di bidang pertanian.

Mengingat banyak manfaat dan pengalaman yang diperoleh melalui program bantuan Jepang ini Kepala BPM Drs. Syafrizal berharap kegiatan ini terus dilanjutkan. Saat ini kegiatan baru dilaksanakan di tiga kabupaten yaitu Solok, Tanah Datar dan Pariaman. Daerah lain yang juga penghasil padi juga membutuhkan program serupa. **

 

Keterangan Foto:
Tim ahli padi dari Perfecture Kagawa berfoto bersama Tim Dinas Pertanian Sumbar di Gubernuran