Mengenal Binge Eating Disorder – Gangguan Makan Berlebihan
Layanan Kesehatan Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 17 Desember 2015 08:09:36 WIB
Jika anda makan berlebihan dalam waktu singkat secara teratur dan seakan kehilangan diri saat makan, anda mungkin mengalami gangguan makan yang dinamakan ‘Binge Eating Disorder‘. Gangguan ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang dalam banyak cara, namun dua dari risiko utama yang akan dialaminya adalah kenaikan berat badan dan obesitas. Dua-pertiga dari mereka yang mengalami gangguan Binge Eating umumnya mengalami obesitas, walaupun orang dengan berat badan normal juga bisa saja memiliki gangguan ini.
Gejala Binge Eating Disorder
Anda mungkin tidak mempunyai gejala atau tanda-tanda fisik yang jelas saat anda mengalami gangguan makan seperti Binge Eating ini. Anda mungkin hanya terlihat lebih gemuk, obesitas, atau kelebihan berat badan. Namun demikian, anda mungkin masih bisa memiliki tanda -tanda perilaku dan emosional seperti ini :
- Sering makan sendirian.
- Makan dengan cepat.
- Tetap makan walau sudah kenyang atau saat tidak lapar sekalipun.
- Makan dalam jumlah yang sangat besar.
- Mengalami depresi dan kecemasan.
- Merasa bersalah, tertekan marah, malu, atau jika tentang perilaku makannya.
- Sering diet, namun tidak mengalami penurunan berat badan.
- Kalaupun kehilangan berat badan, akan naik kembali dengan cepat, secara berulang-ulang (seperti diet yo-yo).
- Merasa terisolasi dan sulit mengungkapkan perasaan.
Faktor Risiko dan Penyebab
Penyebab dari gangguan makan Binge Eating tidak diketahui secara pasti. Namun masalah psikologis, diet, faktor biologis, dan riwayat keluarga bisa menjadi faktor-faktor risikonya. Adapun penjelasan mengenai faktor-faktor risiko ini adalah sebagai berikut :
Faktor biologis dan Riwayat Keluarga
Anda memiliki risiko untuk mengalami gangguan makan berlebihan apabila orang tua atau saudara anda juga pernah atau memiliki gangguan yang sama. Beberapa orang yang memiliki gangguan makan berlebihan bisa saja mewarisi gen yang membuatnya lebih rentan untuk mengalami gangguan tersebut, atau kemungkinan struktur kimiawi otak mereka telah berubah.
Faktor Psikologis
Sebagian besar orang yang memiliki gangguan makan Binge Eating cenderung memiliki berat badan berlebih, begitu peduli dengan penampilannya, namun merasa buruk mengenai hal tersebut. Jika anda memiliki gangguan makan seperti ini, anda mungkin cenderung bertindak impulsif dan merasa tidak mampu mengontrol perilaku anda. Anda juga bisa mengalami kesulitan dalam menghadapi stres, kebosanan, kemarahan, kesedihan, dan rasa khawatir. Selain itu, bisa juga anda memiliki sejarah penyalahgunaan zat hingga depresi.
Usia
Walaupun setiap orang dari berbagai usia bisa saja mengalami gangguan makan berlebihan, namun kondisi ini sering terjadi di awal 20-an atau di akhir usia belasan.
Diet
Diet juga bisa dimasukkan sebagai faktor pencetus seseorang memiliki gangguan Binge Eating. Diet bisa mendorong seseorang untuk makan secara berlebihan, terlebih jika orang tersebut mempunyai gejala depresi dan harga diri yang rendah.
Komplikasi
Seseorang yang mengalami gangguan makan Binge Eating mungkin saja mengalami permasalahan psikologis dan fisik yang berhubungan dengan makan berlebihan. Beberapa komplikasi bisa muncul akibat kelebihan berat badan yang disebabkan karena seringnya makan. Adapun komplikasi lain bisa terjadi karena kebiasaan menerapkan diet yo-yo yang tidak sehat. Selain itu, kelebihan berat badan bisa dipicu karena pemilihan makanan yang tidak sehat seperti memilih makanan yang tinggi lemak dan rendah protein, di mana pada akhirnya bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Ada beberapa komplikasi yang berhubungan dengan gangguan makan Binge Eating, diantaranya adalah :
- Pikiran untuk bunuh diri.
- Depresi.
- Obesitas.
- Insomnia.
- Diabetes tipe 2.
- Tekanan darah tinggi.
- Penyakit kandung empedu.
- Masalah pencernaan.
- Kolesterol tinggi.
- Beberapa jenis kanker.
- Penyakit jantung.
- Nyeri otot.
- Nyeri sendi.
- Masalah menstruasi.
- Sakit kepala.
Haruskah ke dokter?
Apabila anda mengalami gangguan makan Binge Eating, sebaiknya anda mulai mencari bantuan medis dengan segera. Gangguan makan ini umumnya tidak bisa sembuh dengan sendirinya sehingga akan menjadi lebih buruk jika tidak segera ditangani. Anda bisa berkonsultasi dengan penyedia kesehatan mental atau dokter perawatan primer mengenai masalah yang anda alami. Apabila anda memang belum siap ke dokter, bicaralah terlebih dahulu dengan orang terdekat atau orang yang anda percayai.
Saran dan Tips
Umumnya, usaha untuk mengatasi gangguan makan berlebihan atau Binge Eating yang dilakukan sendiri cenderung tidak akan efektif. Meskipun begitu, selain bantuan profesional, anda bisa menerapkan saran-saran berikut ini :
Konsisten
Jaga konsistensi anda dengan program pengobatan atau perawatan yang sedang dijalankan. Jangan lewatkan sesi terapi. Apabila anda mempunyai rencana untuk makan, tetap ikuti anjuran dokter dan lakukan yang terbaik.
Hindari diet
Menerapkan program diet bisa memperbesar masalah dan memicu makan berlebihan lebih banyak lagi. Hal ini jika sudah terlanjur membentuk “lingkaran setan”, maka akan sulit dihentikan. Jika ingin menerapkan strategi manajemen berat badan yang ideal bagi anda, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anda. Jangan paksakan diet kecuali memang dianjurkan dokter sebagai bentuk pengobatan anda.
Sarapan
Kebanyakan orang yang mengalami gangguan Binge Eating atau makan berlebihan sering melewatkan sarapan. Padahal, sarapan dapat mencegah anda untuk makan makanan tinggi kalori di waktu atau jam makan berikutnya.
Penuhi kebutuhan nutrisi yang tepat
Asupan nutrisi yang tidak tepat atau tidak sesuai kebutuhan juga bisa mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak terkontrol. Bicarakan dengan dokter mengenai asupan nutrisi yang tepat, apakah anda juga memerlukan suplemen vitamin tambahan atau tidak.
Aktivitas fisik
Konsultasikan juga dengan dokter anda mengenai jenis aktivitas fisik atau olahraga yang tepat untuk anda, khususnya apabila anda mempunyai masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan berat badan.
Jangan terlalu keras dan tetap berinteraksi
Jangan terlalu keras dan jangan mudah memberikan kritik pada diri sendiri. Selain itu, jangan pula mengisolasi diri dari keluarga dan teman-teman anda. Mereka ingin melihat anda hidup sehat dan yang terbaik untuk anda.