PESAN MENPAN&RB PADA SAAT PEMBUKAAN BAKOHUMAS DAN TEMU NASIONAL TAHUN 2015 DI SURABAYA

PESAN MENPAN&RB PADA SAAT PEMBUKAAN BAKOHUMAS DAN TEMU NASIONAL TAHUN 2015 DI SURABAYA

Berita Utama Bagian Pemberitaan Biro Humas(Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) 19 November 2015 03:48:37 WIB


Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan&RB) Yuddy Chrisnandi membuka acara temu bakohumas dan komunitas tingkat nasional tahun 2015, Selasa (17/11) di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur.

Pada awal sambutan Yuddy menyampaikan, kepemimpinan Jokowi-Jk memiliki visi yang besar, yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Visi tersebut dijabarkan kedalam 9 (Sembilan) program prioritas, yaitu Nawacita, yang salah satu point nya adalah membuat pemerintahan hadir dengan membangun tata kelolaaan pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

Point tersebut merupakan rujukan utama pelaksanaan reformasi birokrasi yang didalam pelaksanaannya dilarutkan kedalam area perubahan, mulai dari area perubahan mental aparatur, pengawasan akuntabilitas, tatalaksana Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur, peraturan perundang-undangan  dan layanan publik.

Gerakan nasional revolusi mental Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan penjabaran dari area perubahan mental aparatur dan ini merupakan kewajiban kita semuanya, khususnya keluarga besar Bakohumas serta Komunitas kehumasan untuk mensukseskan gerakan tersebut melalui pengelolaan informasi publik.  

Salah satu langkah dalam mengoptimalkan peranan humas pemerintah, Presiden RI telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik, dan melalui instruksi tersebut Presiden menyampaikan beberapa pesan kepada pimpinan Kementerian/Lembaga, para Gubernur dan Bupati/ Walikota sebagai berikut :

  1. Menyampaikan data dan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing institusi pemerintahan,
  2. Menyebarluaskan kepada publik narasi tunggal dan data pendukung lainnya yang disususn oleh Kemenkominfo terkait dengan kebijakan dan program-program pembangunan nasional dari pemerintah,
  3. Menyampaikan setiap kebijakan dan program pemerintahan secara lintas sektoral dan lintas daerah kepada publik secara cepat dan tepat,  
  4. Menyampaikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi kepada masyarakat secara tepat, cepat, objektif, berkualitas, berwawasan nasional dan mudah dimengerti terkait dengan kebijakan dan program pemerintah agar masyarakat memahami apa yang tengah dikerjakan oleh pemerintah serta mengetahui berbagai macam upaya-upaya pembangunan nasional untuk kesejahteraan masyarakat, tahu tujuan dan apa yang dikerjakan oleh pemerintah kepada masyarakatnya.

Saatnya Humas Pemerintah pusat, daerah, humas perguruan tinggi, BUMN/BUMD serta komunitas kehumasan bahu membahu membangun sinergi untuk mengoptimalkan pengeolaan komunikasi publik tersebut, terutama dalam mengkomunikasikan kebijakan strategis pemerintah, yang didalamnya termasuk gerakan nasional revolusi mental ASN sebagai gerakan bersama segenap komponen bangsa.

Terkait pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental ASN agar berjalan efektif serta tidak dipahami secara formalistik administratif, Menpan&RB  menyampaikan pesan penting sebagai berikut :

  1. Ketahui, pahami dan tumbuh kembangkan nilai-nilai revolusi mental dalam pelaksanaan tugas kehumasan maupun dalam kehidupan sehari-hari, yakni nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong. Jadikan revolusi mental sebgai gerakan bersama seluruh keluarga besar bakohumas, dan bukan sebatas program yang digerakkan oleh anggran. Dengan nilai integritas kita kembangkan jatidiri humas pemerintah sebagai abdi negara yang terpercaya. Dengan etos kerja, kita tegaskan kembali bahwa humas pemerintah adalah abdi masyrakat dan pelayan rakyat yang tangguh, serta dengan nilai gotong royong kita tegakkan kembali eksistensi humas pemerintah sebagai motor penggerak pengelolaan komunikasi publik bersama pemangku kepentingan serta komunitas masyarakat lainnya.

Bapak presiden meminta, segenap ASN memahami dengan baik hakikat revolusi mental. Bung Karno mengatakan bahwa revolusi mental adalah gerakan untuk mengembleng manusia Indonesia agar manjadi manusia yang berhati putih, berkemampuan baja, bersemangat elang rajawali, serta berjiwa api yang menyala nyala.

  1. Insan humas harus menjadi teladan digarda terdepan dalam gerakan nasional revolusi mental ASN. Sebagaimana dicontohkan oleh Presiden, beliau konsisten melakukan blusukan untuk membangun komunikasi, mengayomi serta melayani masyarkat, memberikan informasi dengan tidak ada bosan-bosannya kepada khalayak luas, serta banyak hal lain yang dicontohkan oleh Presiden , hal ini untuk menegaskan pentingnya pola hidup sederhana bagi Apatur Negara karena keteladanan adalah panglima perubahan di era revolusi mental.
  2. Sebagai bagian integral dari ASN, saya meminta apatur humas pemerintah untuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, sebagaimana tersurat dalam UU nomor 5 tahun 2015 tentang ASN.
  3. Terkait dengan insiden-insiden internasional, seperti kejadian di Paris beberapa waktu lalu, saya berharap kejadian tersebut tidak terjadi di bumi kita, karena itu sebgai langkah antisipatif, saya minta segenap ASN khususnya apartur humas pemerintah untuk terus menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh lapisan masyarakat dimana saja dan kapan saja guna meneguhkan kesatuan dan persatuan Indonesia.
  4. Dengan berbagai perangkat dan media yang dimiliki oleh entitas humas pemerintah mari kita maksimalkan pengelolaan komunikasi publik diseluruh pelosok nusantara. Tugas kita semua adalah menjaga persatuan, toleransi, kebhinekaan, suasana damai dan harmonis, saling berbagi dan menyayangi, serta mari perkokoh nilai-nilai pancasila dan kebersamaan serta gotong royong kita.

Untuk pengoptimalan pengelolaan komunikasi publik, dan dalam pelaksanaanya berjalan sistemik, terstruktur dan massif awali dengan pembuatan agenda setting, yaitu sebuah proses atau efek komunikasi masa di media terhadap masyarakat dan budaya.

Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh media yang sangat kuat dalam pembentukan opini masyarakat. Melalui agenda setting, humas pemerintah diharapkan memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik dan menciptakan isu publik di media, karena itu hal yang harus diperhatikan adalah skema agenda setting, yakni bagaimana menskenario konstruktif agenda media, publik, agenda penentu kebijakan, membumikan nawacita, menyebar luaskan program-program pemerintah nasional dan daerah.

Apa yang muncul di media menjadi indikasi penting, bagaimana kondisi objektif masyarakat serta bagaimana pengalaman masyarakat dan komunikasi diantara mereka harus dijadikan rujukan dalam peremusuan kebijakan oleh penentu kebijakan diberbagai macam tingkatan.

Melalui agenda setting ini akhirnya diharapkan akan terbangun pengetahuan, pemahaman, pengertian dan kesadaran khalayak untuk mendukung dan menjadi bagian dalam gerakan nasional revolusi mental ASN serta gerakanpembangunan nasional pada umumnya.

Sehubungan hal tersebut, kepada seluruh anggota bakohumas kami harapkan untuk memperhatikan dan mengindahkan instruksi presiden tersebut. Adapaun kepada jajaran Kemenkominfo selaku pemegang mandat Inpres tersebut, mohon agar mengkoordinasikan perencanaan, penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik terkait dengan program pemerintah tersebut.

Kepada Komunitas masyarakat, antara lain kelompok informasi masyarakat didaerah, saya berharap tetap menjaga semangat dan pastisipasi aktif sebagai agen informasi serta bangun terus kemitraan yang sinergis dengan humas pemerintah tanpa mengesampingkan daya kritis dan fungsi pengawasan sosial.