Daerah Rawan Longsor dan Banjir Sumatera Barat di Bulan Agustus 2015

Berita Utama HERA ARMAN, ST(Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 07 Agustus 2015 12:05:51 WIB


SUMBAR AGUST 2015Meski Provinsi lain di Indonesia mengalami musim kemarau, hal ini tidak begitu membawa dampak bagi wilayah Sumatera Barat. Dari prakiraan BMKG seluruh wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau hingga di titik puncaknya setelah Lebaran Idul Fitri bulan Juli 2015, Sumatera Barat malah mengalami fenomena lain. Cuaca ekstrim hampir terjadi di beberapa wilayah.

Hujan secara tiba-tiba mengguyur dengan disertai terpaan angin kencang. Wilayah Solok misalnya, pernah terjadi pusaran angin vertikal di seputaran danau kembar 21 Juli 2015 yang menurut BMKG, fenomena tersebut dikarenakan adanya awan comulunimbus rendah hingga membentuk pusaran angin yang bisa mengangkat air danau. Dua hari kemudian hujan es dengan disertai angin kencang juga terjadi kota Solok.

Daerah-daerah lainpun juga mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diserta angin kencang secara tiba-tiba, hingga menumbangkan pohon-pohon besar dan mengakibatkan beberapa rumah rusak akibat tertimpa, seperti terjadi di wilayah Solok Selatan, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Kota Solok, dan Kota Padang. Hujan juga telah mengakibatkan longsor dan banjir di beberapa wilayah hingga di bulan Agustus 2015.

Mengingat adanya fenomena cuaca ektrim ini, Pusdalops PB Sumatera Barat memprediksi sewaktu-waktu di wilayah Sumatera Barat masih akan terjadi fenomena tersebut pada bulan-bulan berikut.

BMKG juga telah merilis prakiraan hujan dari bulan Agustus hingga Oktober 2015. Untuk curah hujan dengan intensitas menengah hingga rendah diperkirakan terjadi di wilayah; Sijunjung Dharmasraya, sebagain Tanah Datar, dan sebagian Limapuluh Kota. Sedang untuk curah hujan menengah hingga tinggi diperkirakan akan terjadi di wilayah; Padang, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman, Limapuluh Kota, Solok Selatan, dan di kepulauan Mentawai. Menurut BMKG, adanya curah hujan yang sampai cukup tinggi ini dikarenakan kawasan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfer perairan barat Sumatera, pola medan angin dan topografi suhu laut yang hangat sehingga terjadi pembentukan awan hujan di daerah tekanan rendah di daerah ketinggian, terutama di kawasan bukit barisan.

Dinas ESDM juga telah menzonasikan wilayah-wilayah yang diperkirakan rawan terhadap pergerakan tanah/ longsor dan juga dapat berpotensi terjadinya banjir bandang. Adapun daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan longsor/ pegerakan tanah hingga menengah dapat terjadi di wilayah; Kota Padang, Bukittinggi, Sijunjung dan Mentawai. Dengan tingkat kerawanan tinggi dapat terjadi di wilayah; Solok, Solok Selatan, Agam, Padang Pariaman, Sawahlunto, Dharmasraya, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Padang Panjang, dan Pasaman.

Untuk wilayah yang juga terdapat kerawanan terjadinya banjir bandang, yaitu diperkirakan dapat terjadi di wilayah; Agam, Bukittinggi, Padang Pariaman, dan Tanah Datar. Dinas ESDM juga menerangkan daerah yang memiliki potensi menengah untuk terjadi pergerakan tanah, jika daerah itu terjadi hujan diatas normal. terutama daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Untuk daerah yang memiliki potensi tinggi terhadap p[ergerakan tanah, jika zona tersebut mengalami curah hujan diatas normal sedangkan gerakan tanah yang lama dapat aktif kembali.

Peta daerah Rawan Pergerakan Tanah dan Banjir dari ESDM dapat di peroleh DISINI.

Pusdalops PB BPBD Provinsi Sumatera Barat telah menghimbau kepada BPBD daerah agar tetap mensiagakan baik personil/ ataupun Satgas dan juga peralatan serta mengintensifkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya. (gst)