ADVOKASI DAN KIE KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TAHUN 2015
Berita Utama () 30 April 2015 07:24:39 WIB
Masa remaja adalah fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetik dan lingkungan biopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja.
Proses pematangan fisik pada remaja terjadi lebih cepat dari proses pematangan psikososial, hal ini menyebabkan berbagai masalah. Disatu sisi remaja sudah merasa matang secara fisik dan ingin bebas dan mandiri, disisi lain mereka tetap membutuhkan bantuan, dukungan serta perlndungan orang tua.
Perilaku berisiko yang sering terjadi pada remaja adalah perilaku seks bebas, penyalahgunaan Narkotika, dan HIV/AIDS. Berdasarkan data dari Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat, kumulatif kasus HIV AIDS dari tahun 1992 hingga juni 2012 terdapat 814 kasus dengna kelompok umur terbanyak antara 20 s.d 29 tahun yaitu 53,36 % dan 30,32%. Hal ini mengindikasikan bahwa remaja merupakan kelompok usia dengan resiko tinggi tertular HIV/AIDS. Perilaku seksual pranikah dikalangan remaja diperkuat dengan data Depkes tahun 2009 di 4 kota besar (Medan, Jakarta Pusat, Bandung dan Surabaya) menunjukkan bahwa 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pra nikah dan 6,9% repsonden telah melakukan hubungan seks pranikah.
Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, pemerintah telah melaksanakan dan mengembangkan program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) dengna melakukan kegiatan yang dilaksanakan melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling-Ramaja (PIK R). Melalui wadah ini yang telah dibentuk di sekolah-sekolah pada Kabupaten/Kota keberadaannya sangat penting dalam membantu remaja untuk mendpatkan informasi dan pelayanan konseling yang benar tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan wawasan kelompok-kelompok PIK-R di sekolah , maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah melakukan pembinaan ke kelompok PIKR disekolah yang di Sumatera Barat berjumlah 499 kelompok PIK R, dengan kriteria : Tingkat Tumbuh sebanyak 306 kelompok, Tingkat Tegak sebanyak 152 Kelompok dan Tingkat Tegar sebanyak 41 kelompok.
Pada Tahun 2015 ini Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan kegiatan Pertemuan dan Pembinaan Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja pada 8 (delapan) Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yaitu :
- 1.Kabupaten Solok pada tanggal 11 Februari 2015
- Dilaksanakan di SMA 2 Sumbar yang terletak di Kayu Aro Kabupaten Solok
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Ibu Hj. Nevi Irwan Prayitno sebagai ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat
- 2.Kabupaten Pasaman pada tanggal 26 Februari 2015
- Dilaksanakan di ruang pertemuan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman
- Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Barat ( Zulmaidi SHI MA)
- 3.Kota Bukittinggi pada tanggal 28 Februari 2015
- Dilaksanakan di SMA 1 Unggul Kota Bukittinggi yang terletak di Pasar bawah Bukittinggi.
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemebrdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Bidang Keluarga Berencana
- 4.Kabupaten Dharmasraya pada tanggal 2 Maret 2015
- Dilaksanakan di Gedung Pertemuan Umum yang terletak di Koto Baru
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Barat ( Zulmaidi SHI MA)
- 5.Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 10 Maret 2015
- Dilaksanakann di SMA Negeri 2 Tuapejat Kepualuan Mentawai
- Acara dibuka oleh kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Kabupaten Kepulauan Mentawai
- 6.Kota Sawahlunto pada tanggal 16 Maret 2015
- Dilaksanakan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Kota Sawahlunto.
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Bidang Keluarga Berencana
- 7.Kabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 17 Maret 2015
- Dilaksanakan di Ex Gedung Pertemuan Sekolah Tinggi Pertanian Sumbar Kabupaten Lima Puluh Kota
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Bidang Keluarga
- 8.Kota Padang Panjang pada tanggal 20 Maret 2015
- Dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumbar Kota Padang Panjang
- Narasumber pada kegiatan ini adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Barat ( Zulmaidi SHI MA)
Dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan Pertemuan dan Pembinaan Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja ini rata-rata para peserta pada masing-masing daerah menunjukan perhatian yang baik dan sangat antusias dalam menanggapi paparan narasumber dengan banyaknya peserta mengajukan pertanyaan – pertanyaan seputar kesehatan reproduksi remaja.
Dengan dilaksanakannya kegiatan Pembinaan Kelaompok PIK Remaja di sekolah ini diharapkan terciptanya kesamaan visi dan misi serta pandangan pengurus dan anggota kelompok PIK Remaja dalam meningkatkan wawasan tentang Kesehatan Reproduksi, sehingga mampu mengaplikasikannya dalam mengelola PIK Remaja di Sekolah. Melalui kegiatan ini juga diharapkan remaja menyadari fungsi dari organ reproduksinya dan berusaha untuk menjaganya, dan mereka menyadari akibat yang dapat ditimbulkannya. Permalasahan remaja dewasa ini bisa teratasi atau berkurang. Diharapkan juga bagi pengurus PIK R Sekolah mampu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan instansi dan dinas terkait dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan mereka dibidang kesehatan Reproduksi.