Menjaga Amanah

Artikel Yongki Salmeno(Yongki Salmeno) 13 April 2015 02:11:55 WIB


Beberapa waktu yang lalu tiba-tiba saya ditelpon oleh Pak Tifatul Sembiring (dulu Menkoinfo). “Kok Pak Irwan ndak hadir, hari ini kita kan rapat dengan Presiden,” ujarnya. Tentu saja saya tersentak kaget, saya tidak tahu bahwa ada acara rapat dengan Presiden SBY di Jakarta hari itu, undangannya memang tidak sampai ke tangan saya.

Pihak Setneg (Sekretariat Negara) di Jakarta ketika dikonfirmasi sangat yakin bahwa undangan itu sudah dikirim. Aneh, nyatanya undangan rapat itu tidak ada. Usut punya usut ternyata kesalahannya ada pada petugas penerima faksimil. Ia menyangka undangan itu hanya undangan biasa dan diproses melalui jalur biasa. Tentu saja baru beberapa hari kemudian undangan itu baru sampai ke tangan saya. Akibatnya sangat fatal, saya tidak bisa ikut rapat bersama Presiden.

Ini adalah sebuah contoh bahwa sekecil apapun amanah dan tanggung jawab itu, jika dilalaikan, tidak dilaksanakan secara baik, bisa berakibat fatal. Sering kita menganggap enteng tugas-tugas atau pekerjaan yang dianggap kecil, tidak penting dan sepele. Mungkin kita juga sering memandang rendah pekerjaan-pekerjaan seperti tukang antar surat, cleaning service, atau sopir dan banyak contoh lainnya. Jika mereka melalaikan amanah, bisa fatal akibatnya.

Cleaning service jika tidak menjalankan amanahnya, bisa kita bayangkan bahwa kantor akan berantakan, kotor dan sampah berserakan dimana-mana. Tukang surat jika tidak menjalankan amanahnya mengantar surat, bisa jadi rapat penting yang sudah direncanakan pimpinan gagal dilaksanakan, karena undangan tidak sampai ke alamat. Sopir jika tidak melaksanakan amanahnya dengan baik, bisa terjadi kecelakaan, keterlambatan dan resiko lainnya. Apalagi pimpinan, jika tidak menjalankan amanah, tentu lebih fatal lagi.

Dalam sebuah organisasi, semua komponen saling mendukung satu sama lainnya. Tidak ada beda apakah itu organisasi pemerintah, swasta, sosial dan sebagainya. Seperti sebuah mobil, semua komponen sama pentingnya meski terlihat sederhana dan kecil perannya. Seutas kabel dalam sebuah mobil, misalnya. Mungkin kabel tersebut terlihat sangat kecil nilainya, namun jika kabel tersebut putus, bisa jadi mobil tersebut mogok total, tak bisa berjalan.

Karena itu dalam sebuah organisasi, apapun bentuk dan jenisnya termasuk organisasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, semua komponen harus saling mendukung. Tidak ada komponen yang tidak penting, juga tidak ada komponen yang istimewa dan merasa paling penting. Jangan sampai merasa minder dan merasa tidak punya tanggung jawab karena cuma pegawai golongan I atau malah merasa sombong dan meremehkan yang lain karena berstatus pegawai golongan IV, misalnya.

Sukses atau tidaknya sebuah institusi tergantung pada kesungguhan masing-masing komponen dalam menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya, sehingga terbangun team work (tim kerja) yang solid yang bekerja dengan baik dan efektif. Sedangkan kunci suksesnya seseorang secara individu tergantung pada keseriusan masing-masing individu menjaga dan menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya.

Banyak orang yang mengeluh karena sulit mendapatkan pekerjaan, terutama generasi muda. Pada hal nyatanya lapangan kerja itu banyak tersedia dan kesempatan untuk berkarir dan mengembangkan diri tersedia cukup banyak. Setiap tahun selalu terbuka lamaran pekerjaan. Selagi ada aktifitas ekonomi, pastilah mereka butuh tenaga kerja. Namun yang mereka cari dan butuhkan tentulah orang-orang yang bisa dipercaya dan menjaga amanah, serta orang-orang yang bekerja dengan serius dan bersungguh-sungguh.

Juga sering muncul pertanyaan, kenapa karir saya tidak berjalan mulus, atau kenapa saya tidak diberi kesempatan memegang jabatan? Jawabannya sekali lagi adalah atasan anda belum melihat bahwa anda adalah seorang yang bisa menjalankan amanah, bukan orang yang bisa dipercaya dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Itu pula sebabnya seleksi karyawan di lingkungan Provinsi Sumatera Barat dilakukan secara ketat. Tes pegawai melibatkan pihak ke 3, yaitu Universitas Indonesia. Mutasi, pengangkatan pejabat dilakukan secara ilmiah dan terukur dengan aturan yang telah ditetapkan melalui Pergub.

Dalam Al Quran sejak dini Allah mengingatkan dalam suratl Anfal: 27; Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati amanah Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui salahnya.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya: ”Bagaimanakah menyia-nyiakannya, hai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Apabila perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari).***(Irwan Prayitno).