Kawasan Agrowisata Lubuk Minturun Diresmikan “Agrowisata Wahana Edukasi”
Berita Utama () 12 April 2015 06:10:56 WIB
Padang, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meresmikan Kawasan Agrowisata yang di dalamnya terdapat jenis-jenis kawasan pertanian secara umum seperti buah-buahan, holtikultura, perikanan, perkebunan, kehutanan, tanaman pangan dan peternakan di lokasi Balai Benih Induk Dinas Pertanian Provinsi di Lubuk Minturun Sabtu (11/4).
Kawasan seluas 9,5 hektar itu berada 40 meter dari permukaan laut sangat tepat dijadikan Wahana Edukasi bagi kalangan pelajar dan masyarakat dalam mengenal berbagai pangan dan komoditas yang tersedia di kawasan itu
Turut hadir pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal (Dijten) Hotikultura Kementan RI dan Waki Kota Padang Mahyeldi Ansharulla serta pejabat di lingkungan Pemprov Sumbar dan Pemkot Padang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan terwujudnya Kawasan Agrowisata Terpadu salah satu bukti kekompakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tingkat Provinsi. Kekompakan lintas instansi di tingkat provinsi sudah berlangsung sejak digencarkan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sejak empat tahun lalu.
Pengembangan sektor agrowisata sudah melibatkan sembilan SKPD, meliputi Dinas Pertanian, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelauatan Dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Prasjal dan Tarkim dan Dishub, serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Masing-masing instansi itu, punya wahana yang dikembangkan dan dibangun di kawasan agrowisata itu, maka tersedia kolam ikan, tanaman pangan, bibit perkebunan, sawah, sapi perah dan beragam tanaman holtikultura.
Hadirnya Kawasan Agrowisata hendaknya menjadi peluang sebagai objekwisata baru dimana disana juga dapat sebagai wahana pembelajaran bagi pengunjung, tinggal bagaimana Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi menjualnya bersama biro perjalanan yang ada.
“ tinggal lagi bagaimana mengelola kawasan Agrowisata dengan baik, maupun promosinya. Saya minta Dinas Parekraf bekerja sama dengan Asita provinsi untuk mendatangkan banyak wisatawan ke kawasan itu. Selain itu, satu potensi yang harus dimanfaatkan Pemko Padang memperkenalkan ke kalangan pelajar dan masyarakat,” katanya.
Ditambahkannya, pengunjung sambil berwisata alam juga berkesempatan mendapatkan edukasi tentang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.
Sementara infrastruktur di kawasan agrowisata sudah memadai karena tersedia mushala, penginapan dan tempat pertemuan, dan tarif masuknya akan murah meriah sebagai retribusi yang secepatnya akan ditentukan.
Selain tarif murah, pengunjung nantinya akan dapat menikmati komoditas yang ada di dalam kawasan agrowisata dan harganya dibuat oleh petugas pengelola.
Dalam kesempatan itu, gubernur meminta Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah yang turut hadir dalam acara peresmian itu, supaya membuat surat edaran ke sekolah-sekolah, supaya dapat menjadwalkan untuk kunjungan ke argowisata di BBI sebagai wadah edukasi bagi siswa.
“Melalui imbauan wali kota sehingga kunjungan akan selalu ramai, bila ada yang berkaitan dengan mata pelajaran misalnya biologi, peternakan, perikanan dll bawa saja siswa ke lokasi agrowisata,” katanya.
Menurut IP, agrowisata terpadu di Lubuk Minturun untuk kemajuan Kota Padang karena ke depan akan terus berkembang dan diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kota agropolitan.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar Busharman Bur mengatakan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan biro-biro perjalanan dan sudah dijadikan salah satu agenda destinasi objek ketika membawa rombongan wisatawan ke Padang.
Ke depan, menurut dia, tentu semakin dimaksimalkan promosinya supaya pengunjung makin meningkat ke lokasi agrowisata. Berkaitan dengan tarif akan ditentukan secepatnya mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) tentang retribusi dari obyek wisata.
Walikota Padang Mahyeldi menanggapi arahan dari Gubernur soal membawa siswa dan pelajar ke lokasi agrowisata, merupakan langkah yang tepat dan nanti akan ditindaklanjuti sehingga kunjungan terus ramai dan dapat praktek lapangan langsung.
Menurut dia, kalau semua sekolah di Kota Padang diminta untuk kunjungan ke obyek agrowisata maka kemungkinan hanya sekali setiap sekolah dalam setahun dan setiap hari kawasan terus ramai.
Namun, bukan itu saja tetapi setiap ada kegiatan skala nasional dan internasional di Kota Padang, tamu-tamu akan di bawa ke kawasan agrowisata serta obyek wisata bahari di pantai Air Manis Padang.
“tentunya kita menyambut positif kehadiran agrowisata BBI Lubuk Minturun karena lokasinya juga tidak berjahuan dengan pembibitan yang dikembangkan Kota Padang di Sungai Lareh, dan lagi lokasi yang indak untuk di kunjungi,” ujarnya.
(Humas Sumbar)