MASA DEPAN PERTANIAN SUMATERA BARAT
Artikel Pinto Janir(Pinto Janir) 12 Desember 2014 03:36:34 WIB
Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu dari sekian provinsi di Indonesia yang struktur perekonomiannya banyak ditopang oleh sektor pertanian. Sehingga tidak heran kalau provinsi berpenduduk lebih dari 4,8 juta jiwa ini mampu menjadi salah satu produsen utama komoditas pertanian di pulau Sumatera, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.
Dari catatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat, produksi sayur dan buah-buahan sepanjang tahun 2007 lalu masing-masing mencapai 305.151 dan 328.064 ton, atau tepat satu tingkat di bawah komoditas palawija (338.915 ton). Setidaknya ada tiga kabupaten yang selama ini menjadi basis pengembangan komoditas sayur dan buah-buahan di Sumbar, yaitu: Tanah Datar, Solok, dan Agam.
Hal itulah yang menjadi salah satu pertimbangan tim marketing PT. BISI International Tbk (PT. BISI) area Sumatera Barat untuk membuat sebuah mini show farm (kebun mini) di salah satu dari tiga kabupaten tersebut. Mini show farm kali ini dipusatkan di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di lahan milik M. Arifin di kawasan Jorong Koto Alam, Nagari Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar.
Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 644.240 dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 84 dikelola oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan sebanyak 362 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum.
Kabupaten Pesisir Selatan , Lima Puluh Kota, dan Agam merupakan tiga Kabupaten/Kota dengan urutan teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 71.549 rumah tangga, 69.805 rumah tangga, dan 65.025 rumah tangga. Sedangkan Kota Padang Panjang merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 1.771rumah tangga. Sementara itu jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 84unit tersebar pada 17(tujuh belas) Kabupaten/Kota. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat yaitu sebanyak 15 perusahaan dan Kabupaten Dharmasraya yaitu sebanyak 13 perusahaan. Jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usaha pertanian sebanyak 362 unit tersebar pada seluruh Kabupaten/Kota. Jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usaha pertanian terbanyak terdapat di Kabupaten Dharmasraya, yaitu sebanyak 87unit dan Kota Payakumbuh, yaitu sebanyak 63unit
Sensus Pertanian 2013 yang merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama guna mewujudkan visi besar pembangunan Provinsi Sumatera Barat. Harapan Sumatera Barat adalah mencapai pembangunan pertanian yang handal. Handal dalam kemampuan dan handal dalam mengelola manajemen data dan informasi pertanian yang memadai, akurat, lengkap dan mutakhir. (Pinto Janir)