BUMD yang Rugi Masih Dibantu dengan APBD Sumbar
Berita Utama () 08 Desember 2014 01:31:09 WIB
PADANG,— Meski selalu merugi, DPRD Sumbar masih memberi kesempatan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendapat kucuran modal pada APBD 2015 mendatang.
“Pertimbanganya, dalam pertemuan dengan pemerintah daerah belum lama ini, mereka berjanji akan melakukan perbaikan terhadap masalah yang memicu kerugian perusahaan daerah,” papar Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius saat ditemui di ruangannya kemarin.
Meski ada penambahan modal, tambahnya, bukan berarti perusda bisa melenggang dengan nyaman tanpa memberi keuntungan untuk PAD di masa mendatang. “Kedepan, seluruh perusahaan daerah diwajibkan mempunyai plan bisnis yang jelas untuk menjalankan perusahaan,” jelasnya.
Kemudian, pemerintah daerah sebagai penanggung jawab diminta melakukan audit kinerja secara berkala. Namun, jika apa yang disebut tadi tak mampu dipenuhi, DPRD akan menimbang mengambil langkah berikutnya.
Permasalahan yang melilit perusda juga mendapat perhatian dari Anggota Komisi III DPRD Sumbar, Zigo Rolanda. Ia menyebut sampai sekarang belum ada keputusan berapa besaran modal yang akan diberikan untuk masing-masing Perusda di tahun 2015.
Dia menyebutkan audit internal memang menjadi rekomendasi dan pijakan apakah BUMD ini tetap dipertahankan atau tidak.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Banggar yang juga anggota Komisi III DPRD Sumbar, Afrizal. Dia mngakui keterangan dan penjelasan dari Gubernur Sumbar soal BUMD ini sudah ada. Makanya, di Banggar ada rencana melakukan penambahan modal. Namun, Afrizal belum bisa memastikan berapa angaran atau modal yang akan ditambah.
Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2015 dari enam perusahaan daerah yang ada, tiga diantaranya kembali mendapat suntikan dana APBD.
Diantaranya Bank Nagari, PT Grafika, dan Jamkrida, masing mendapatkan suntikan dana. Bank Nagari Rp50 miliar, PT Grafika Rp2,6 miliar, dan Jamkrida Rp5 miliar. sedangkan tiga lainnya yang tidak dianggarkan PT Askrida, PT ATS, dan PT Dinamika.
Suntikan dana yang diterima Bank Nagari turun dari tahun lalu sebesar 7,27 persen. Dimana tahun 2014 lalu dianggrakan sebesar Rp53,9 miliar dan tahun ini hanya Rp50 miliar.
Asisten II Setdaprov Sumbar Syafruddin dihubungi Haluan melaui sambungan telefon Selasa (2/12) siang mengatakan, perusahaan daerah ini tengah dalam masa berbenah, untuk kembali memberi andil besar di Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun depan.
Menanggapi pendapat anggota DPRD yang menyatakan kalau perusahaan daerah yang tidak memberikan kontribusi untuk digabung atau dibubarkan saja ditanggapai Syafruddin, bahwa langkah ini bisa dilakukan, apakah akan dilebur atau akan dibubarkan.
“Sepanjang keputusan ini untuk kebaikan bersama kenapa tidak, toh yang menggarkan untuk perusahaan daerah ini anggota DPRD,” terangnya.
Terkait dengan tiga perusahaan daerah yang dipimpin oleh satu orang yaitu Dasril seperti PT ATS, PT Dinamika dan PT Grafika dikatakan Syafruddin, bahwa penunjukkan Dasril hanya bersifat sementara, sampai ketiga perusahaan daerah ini bisa kembali membaik dalam sasaran bisnis, pegawai dan lainnya.
Ditambahkan Syafruddin, ketiga perusahaan daerah ini tengah melakukan restrukturisasi perusahaan, pembenahan agar perusahaan ini kembali bisa optimal.
Sebelumnya, dari wacana yang ada, rata-rata perusahaan daerah masih belum mampu memberi kontribusi terhadap PAD. Hal ini diperkuat juga dengan isi nota jawaban Gubernur terhadap pandangan umum fraksi di DPRD Sumbar yang berlangsung saat paripurna 3 November lalu.
Di antaranya, PT Balairung dan PT Bank Nagari mengalami penurunan target keuntungan, PT Grafika hanya menyetorkan kontribusi sebesar Rp134 juta. PT Dinamikan dan PT ATS tidak mampu memberi kontribusi sama sekali.