Pembuatan Reservat Di Perairan Umum Danau Singkarak

Artikel NONONG HANUGRAH, A.Md(Dinas Kelautan dan Perikanan) 02 Oktober 2014 03:12:21 WIB


Pembuatan Reservat Di Perairan Umum Danau Singkarak

A. Pendahuluan

Perairan umum di Sumatera Barat merupakan ekosistem yang kaya dengan keanekaragaman ikan yang selama ini telah banyak dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Keanekaragaman ikan tersebut akhir-akhir ini cendrung menurun yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi ikan di suatu perairan, hal ini juga dialami oleh perairan umum Danau Singkarak dengan luasnya 11.220 Ha yang secara administratif wilayah perairan umum Danau Singkarak sebagian besar termasuk wilayah Kabupaten Tanah Datar (bagian utara) dan sebagian lagi (sebelah selatan) masuk ke dalam wilayah Kabupaten Solok).

Beberapa sungai besar dan kecil yang bermuara ke danau ini antara lain Sungai Sumpur, Sungai Baing, Sungai Paninggahan, Sungai Saningbakar, Sungai Sumani, yang alirannya sebagian besar melalui daerah-daerah pertanian dan pemukiman. Danau Singkarak dihuni oleh +19 jenis ikan dan beberapa diantaranya ada yang mempunyai nilai ekonomis penting, misalnya ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis), Balinkah (barbodes belinkah), Asang (Osteochillus vittatus), Turik (Cyclocheilichthys armantus), Sasau (hampala sp), Baung (Mystus nemurus) dan Rinuak (Physyolpsis sp).

Ikan Bilih yang merupakan spesies endemik produksinya lebih kurang 61% dari total produksi tangkapan. Populasinya akhir-akhir ini menurun, bahkan dilaporkan mulai terancam punah. Jenis ikan lainnya seperti Balinkah dan Asang yang juga dilaporkan mulai jarang tertangkap lagi. Disamping penangkapan menggunakan alat tangkap yang dioperasikan diperairan danau ada juga alat tangkap dengan sistim perangkap ikan (sistim alahan) (Hasil Kajian Akademis, Univ. Bung Hatta, Tahun 2007). Baru – baru ini juga banyak dioperasional oleh masyarakat salingkar danau singkarak alat tangkap bagan dengan menggunakan waring.

Permintaan yang tinggi terhadap ikan bilih menyebabkan eksploitasi ikan bilih juga tinggi, berbagai jenis alat tangkap digunakan untuk menangkap ikan bilih seperti jaring langli, jaring lingkar, jala, sistem alahan, lukah, arus listrik/sentrum, dan sebagian ada yang menggunakan bahan peledak yang dapat mengancam kelestarian ekosistem dan sumberdaya ikan. Tingkat eksploitasi sumberdaya ikan tersebut sudah mencapai 77, 84%, artinya sudah terjadi kelebihan tangkap. Sehingga produksi ikan bilih mulai menurun (Hasil Kajian Akademis, Univ. Bung Hatta, Tahun 2007). Ada 2 faktor yang menyebabkan turunnya produksi ikan Bilih di Danau Singkarak antara lain : (1) Aktifitas penangkapanyang berlebihan (over fishing) dan terjadinya kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan bahan dan alat yang membahayakan kelestarian jenis ikan, bahan dan alat dimaksud dapat berupa perangkap ikan, racun, bom atau sentrum, penggunaan bahan/alat tersebut didorong oleh keinginan meraih keuntungan yang besar dalam waktu singkat tanpa peduli hari esok. (2) Kerusakan habitat sebagai akibat dari pencemaran, rusaknya daerah tepian perairan, hilangnya tumbuhan (penggundulan vegetasi pinggiran danau), pemukiman, pengurugan badan air seperti pencemaran,fluktuasi muka air danau akibat PLTA

Upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk kelestarian ikan Bilih antara lain adalah:

1. Membuat kawasan suaka (reservat) didanau Singkarak sehingga masyarakat tidak dibolehkan melakukan aktifitas penangkapan dikawasan tersebut. Ikan bilih dapat tumbuh dan berkembang secara alami di kawasaan reservat.

2. Memperkuat kelembagaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMAWAS) diselingkar danau Singkarak.

3. Melakukan pengawasan perairan umum Danau Singkarak secara berkala dengan Tim terpadu

4. Membuat reservat.

B. Tujuan

Tujuan dilakukan reservat ini adalah;

a. Melakukan pelestarian ikan bilih di danau Singkarak dengan membangun areal larang tangkap sehingga diharapkan ikan bilih dapat berkembang secara alami tanpa gangguan.

b. Melakukan percontohan pembangunan kawasan konservasi bagi masyarakat selingkar danau.

C. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan DPA APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 Kegiatan Pembuatan Reservat di Perairan Umum Danau Singkarak dan Penyusunan Draft Pergub.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Pembuatan Reservat ini dilaksanakan oleh CV. Baihaki dengan jumlah reservat sebanyak 1 (satu) unit. Pemasangan reservat dilaksanakan di Kanagarian Kacang Kec. X Koto Singkarak Kab. Solok. Hal ini sesuai dengan usulan proposal permohonan yang diajukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas Saiyo Sakato) di Jorong Tembok. 1 (satu) unit reservat ini diharapkan dapat melestarikan wilayah perairan danau singkarak seluas 4 Ha.

E. Dokumentasi Kegiatan

Pembuatan dan Pemasangan Reservat di Danau Singkarak