Besok, KRI Banda Aceh Sandar di Teluk Bayur: Kementan Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp75 Miliar untuk Korban Banjir Sumbar
Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 07 Desember 2025 17:41:07 WIB
PADANG – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bantuan kemanusiaan skala besar untuk korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat akan tiba besok, Senin (8/12/2025). Bantuan tersebut diangkut menggunakan kapal perang KRI Banda Aceh yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
Langkah ini merupakan respon cepat pemerintah pusat atas bencana yang melanda wilayah Sumatera Barat. Total nilai bantuan yang dibawa mencapai Rp75 Miliar, hasil konsolidasi Menteri Pertanian dengan berbagai pihak, termasuk BUMN sektor pangan dan mitra strategis yang dihimpun dalam waktu singkat.
KRI Banda Aceh membawa muatan logistik yang terdiri dari lebih dari 19 jenis kebutuhan pokok mendesak. Bantuan ini mencakup Beras, minyak goreng, gula, dan mie instan. Kemudian juga terdapat nutrisi berupa susu dan air mineral, pakaian layak pakai, kebutuhan khusus bayi hingga keperluan higienis lainnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan komitmen pemerintah dalam misi ini.
"Kementan berkomitmen penuh mengawal proses bantuan hingga diterima masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Proses bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur dirancang dengan skema taktis guna memastikan bantuan segera sampai ke tangan korban. Sebanyak sedikitnya 55 truk dari kabupaten/kota terdampak telah disiagakan untuk menjemput langsung bantuan dari kapal.
Operasi bongkar muat ditargetkan selesai maksimal dalam waktu 1×24 jam. Kecepatan ini sangat krusial karena setelah dari Padang, KRI Banda Aceh harus segera melanjutkan misi kemanusiaan serupa ke wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Pelaksanaan distribusi ini melibatkan koordinasi ketat antara Kementan, Pemprov Sumatera Barat, TNI AL, Pelindo, dan jajaran Forkopimda.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan apresiasi mendalam atas gerak cepat Kementan. Selain kebutuhan pangan, Gubernur juga menekankan pentingnya pemulihan sektor pertanian pascabencana, mengingat banyaknya lahan dan Daerah Irigasi (DI) yang rusak.
Merespons hal tersebut, Kementan telah menerjunkan tim untuk mendata kerusakan lahan dengan kategori ringan, sedang, dan berat. Data ini akan menjadi acuan percepatan penyaluran bantuan alat mesin pertanian (alsintan), sarana produksi, dan benih.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, upaya pemulihan ini menargetkan agar aktivitas tanam petani di Sumatera Barat dapat kembali dimulai pada Januari mendatang.(fan/doa/Diskominfotik Sumbar)